LEMBAGA Administrasi Negara (LAN) berkolaborasi dengan Kementerian Sosial Republik Indonesia baru-baru ini melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi Program Sekolah Rakyat di Sentra Tumou Tou, Kota Manado. Kegiatan ini diadakan pada hari Rabu, 5 November. Tujuan utama pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk menilai kontribusi Sekolah Rakyat dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta pemberdayaan sosial-ekonomi berbasis potensi lokal di area perkotaan.
Sekolah Rakyat merupakan salah satu inovasi pendidikan yang sejalan dengan Transformasi Nasional. Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Kebijakan LAN, Agus Sudrajat, menjelaskan bahwa program ini berfokus pada pembentukan karakter dan kemandirian peserta didik. “Pendekatan pendidikan partisipatif ini diharapkan dapat mendorong daya hidup masyarakat dan memperkuat akar sosial,” ujarnya.
Agus Sudrajat juga menekankan bahwa semua pihak perlu terlibat dalam pelaksanaan Sekolah Rakyat. TNI, Polri, BNN Provinsi, dunia usaha, dan pelaku UMKM diharapkan turut mendukung dan berkontribusi dalam program ini. Menurutnya, pendidikan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah saja.
### Peran TNI dan Polri
Selanjutnya, Agus menyoroti peran aparatur keamanan dalam pendidikan. Polda Sulawesi Utara, contohnya, dapat membantu membangun kedisiplinan dan karakter siswa. Melalui kegiatan edukatif seperti pelatihan baris-berbaris dan pengenalan hukum dasar, anak-anak bisa mendapatkan pendidikan karakter yang lebih baik.
### Dukungan Pemerintah Daerah
Agus juga meminta dukungan dari pemerintah daerah seperti Gubernur Sulawesi Utara dan Wali Kota Manado. “Dukungan nyata dari pemerintah sangat penting untuk menjadikan Sekolah Rakyat sebagai gerakan sosial pendidikan yang berkelanjutan,” tuturnya. Keberhasilan program ini sangat tergantung pada kolaborasi lintas sektor.
### Kolaborasi Lintas Sektor
Dalam hal ini, kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga sosial, tokoh masyarakat, dan dunia usaha menjadi kunci. Dengan sinergi ini, Sekolah Rakyat dapat berfungsi sebagai pusat pemberdayaan masyarakat yang efektif. Ini bisa membantu menghasilkan perubahan sosial dan ekonomi yang nyata pada tingkat akar rumput.
Kepala Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 21 Manado, Fenny Meivi Sarah Kilikily, S.SPi., M.Pd., juga menegaskan pentingnya kolaborasi. Dia menyatakan bahwa Sekolah Rakyat hadir untuk mengatasi kesenjangan akses pendidikan dan menghidupkan kembali nilai-nilai gotong royong. “Peserta tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga keterampilan hidup,” jelasnya.
### Pendekatan Pembelajaran Adaptif
Fenny menambahkan bahwa pembelajaran di Sekolah Rakyat Manado dirancang adaptif. Fokusnya adalah pada kewirausahaan sosial, literasi digital, dan pengembangan karakter. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan generasi yang cerdas, kreatif, dan mampu bersaing di era digital.
### Hasil dan Rekomendasi
Hasil dari kegiatan monitoring dan evaluasi ini akan digunakan sebagai dasar untuk rekomendasi kebijakan. Tujuannya adalah untuk memperkuat replikasi model Sekolah Rakyat di daerah lain. Program ini diharapkan bisa menjadi bagian dari upaya nasional untuk mengurangi angka kemiskinan dan menyediakan kesempatan belajar sepanjang hayat.
Melalui berbagai inisiatif ini, diharapkan angka kemiskinan ekstrem dapat mencapai 0% pada tahun 2029. LAN berkomitmen untuk memastikan bahwa perkembangan Sekolah Rakyat tidak hanya berdampak di Manado, tetapi juga dapat memberi manfaat bagi masyarakat secara nasional.
Baca selengkapnya di: mediaindonesia.com