Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo baru-baru ini memberikan instruksi kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri untuk menerapkan prinsip zero accident. Ini merupakan upaya untuk memastikan bahwa proses penyediaan makanan bergizi bagi anak-anak berlangsung dengan aman dan terkendali. Dalam kegiatan tersebut, Kapolri menekankan pentingnya food security, terutama dalam konteks gizi yang baik bagi generasi penerus bangsa.
Kunjungan Jenderal Sigit ke SPPG Polri berlangsung di Karanganyar, Jawa Tengah. Ia didampingi oleh Ketua Komisi IV DPR, Siti Hediati Hariyadi atau yang akrab disapa Titiek Soeharto. Dalam kesempatan itu, mereka meninjau langsung proses distribusi makanan bergizi untuk anak-anak. Sigit juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas dukungan fasilitas yang diberikan kepada sekolah-sekolah di bawah naungan Polri.
Proses peninjauan SPPG meliputi semua tahapan, mulai dari penerimaan bahan baku makanan, pemisahan, penyimpanan, hingga proses memasak. Sigit menegaskan bahwa alat test kit digunakan untuk memastikan keamanan dan kebersihan makanan. Selain itu, upaya sterilisasi dan pengelolaan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) juga mendapatkan perhatian khusus.
Standar Kebersihan dan Kesehatan Pangan
Titiek Soeharto memberikan apresiasi terhadap pengelolaan makanan bergizi di SPPG. Ia mencatat bahwa sistem yang diterapkan sudah memenuhi standar kebersihan dan higienitas yang tinggi. Proses pemilihan bahan baku diambil dari UMKM lokal, serta pengawasan dari ahli gizi menjadikan makanan yang disajikan lebih terjamin kualitasnya. "Kebersihannya luar biasa. Semua prosesnya sangat higienis," ungkap Titiek.
Pengawasan ketat juga dilakukan dengan pengecekan kelayakan makanan oleh guru sebelum dibagikan kepada siswa. Hal ini menunjukkan komitmen SPPG dalam menyediakan makanan bergizi yang tidak hanya aman tetapi juga cocok untuk konsumsi anak-anak.
Inisiatif Polri dalam Peningkatan Kualitas Gizi
Kapolri juga menekankan bahwa program SPPG bukan hanya sekadar tugas kementerian tetapi merupakan inisiatif Polri untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan gizi anak-anak di wilayah kepolisian. Titiek menyampaikan harapannya agar program ini bisa menjadi model bagi lembaga-lembaga lain di seluruh Indonesia. "Semoga inisiatif ini bisa ditiru oleh lembaga-lembaga lain," ujarnya.
Masyarakat diharapkan bisa melihat sinergi antara lembaga negara dan masyarakat. Inisiatif yang diambil oleh Polri ini menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap kesejahteraan anak-anak bisa sejalan dengan tugas utama institusi keamanan.
Kontribusi untuk Food Security
Melalui SPPG, Kapolri berupaya menjaga kualitas gizi anak-anak agar tetap terjaga. Program ini adalah bagian dari strategi lebih luas untuk mencapai ketahanan pangan nasional. Dengan begitu, anak-anak tidak hanya mendapatkan pendidikan yang baik, tetapi juga asupan gizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan mereka.
Kapolri berharap bahwa langkah-langkah yang diambil melalui SPPG dapat menjamin tidak ada insiden kecelakaan selama proses penyediaan makanan. Ini mencerminkan komitmen serius Polri terhadap kesehatan dan keselamatan anak-anak. Inisiatif ini menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial dapat menjadi bagian integral dari peran kepolisian.
Ininisiatif ini diharapkan menjadi contoh bagi lembaga lain untuk berkontribusi dalam penyediaan gizi dan pendidikan yang layak bagi anak-anak. Dengan mengedepankan prinsip-prinsip zero accident dalam pengelolaan SPPG, Polri menunjukkan contoh konkret tanggung jawab sosial yang dapat ditiru dan diadopsi oleh berbagai lembaga.
Baca selengkapnya di: news.okezone.com