Indonesia Targetkan Pengurangan 92–118 Juta Ton CO₂ di 2030: Strategi dan Langkah Konkret

Indonesia menunjukkan komitmen nyata dalam mengurangi emisi karbon dioksida (CO₂) dengan sasaran penurunan antara 92 hingga 118 juta ton menjelang tahun 2030. Hal ini diungkapkan saat Konferensi Para Pihak (COP30) di Belém, Brasil oleh Hashim Djojohadikusumo, Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi.

Strategi Pembangunan Hijau
Strategi yang dirancang oleh pemerintah bertumpu pada pembangunan hijau yang berkeadilan dan berpusat pada manusia. Indonesia berencana untuk mempercepat transisi energi dan sekaligus meningkatkan ketahanan iklim. Hashim menjelaskan bahwa pemerintah berpegang pada Perjanjian Paris untuk mencapai net-zero emission pada 2060 atau lebih cepat. Dalam hal ini, pertumbuhan ekonomi diharapkan mencapai 8 persen per tahun.

Program FOLU Net Sink 2030
Sektor kehutanan dan lahan diidentifikasi sebagai pilar utama dalam mencapai target ini. Melalui program FOLU Net Sink 2030, pemerintah menargetkan penurunan emisi dengan berbagai langkah. Tindakan yang diambil termasuk pencegahan deforestasi, rehabilitasi hutan, konservasi keanekaragaman hayati, serta perlindungan ekosistem gambut dan mangrove.

Dukungan Terhadap Inisiatif Global
Indonesia juga menunjukkan dukungan terhadap Tropical Forests Forever Facility (TFFF), sebuah inisiatif pembiayaan global senilai USD 125 miliar. Program ini dicanangkan oleh Presiden Brasil, Lula da Silva, untuk membantu negara-negara yang memiliki hutang tropis.

Penurunan Deforestasi
Hashim mencatat bahwa rata-rata tingkat deforestasi Indonesia kini berada pada titik terendah dalam dua dekade, menurun hingga 75 persen sejak 2019. Upaya konservasi satwa liar, termasuk pengembangan koridor gajah, juga menjadi fokus utama. Ini menunjukkan bahwa kebijakan yang diambil mulai membuahkan hasil.

Keterkaitan Antara Agenda Iklim dan Keanekaragaman Hayati
Indonesia menegaskan pentingnya mengintegrasikan agenda iklim dengan keanekaragaman hayati. Hal ini sejalan dengan Joint Climate Nature Declaration dari COP28 yang telah ditandatangani. Selain itu, potensi ekosistem biru Indonesia, yang menyimpan 17 persen dari cadangan karbon biru dunia, juga ditekankan.

Perlindungan Ekosistem Pesisir
Pemerintah berkomitmen untuk melindungi ekosistem pesisir yang vital untuk ketahanan pangan dan keberlanjutan ekonomi masyarakat. Hashim menegaskan bahwa tindakan iklim harus inklusif, adil, dan berpusat pada manusia.

Langkah Menuju Keadilan Sosial dan Ekologis
Sebagai langkah konkret, Presiden Prabowo telah mengumumkan alokasi 1,4 juta hektare hutan adat bagi masyarakat lokal dan adat. Ini merupakan upaya penting untuk memastikan bahwa masyarakat lokal terlibat dalam pengelolaan sumber daya alam.

Peran Indonesia di Kancah Global
Indonesia hadir di COP30 sebagai mitra konstruktif dan penggerak konsensus global. Tema tema konferensi meliputi hutan, mineral kritis, pembiayaan, biodiversitas, dan adaptasi, semua sejalan dengan prioritas nasional.

Hashim mengakhiri pidatonya dengan mengungkapkan bahwa saatnya beralih dari negosiasi ke tindakan nyata. Indonesia siap berkontribusi untuk menghadirkan solusi terhadap tantangan perubahan iklim yang dihadapi dunia.

Keterlibatan aktif Indonesia dalam isu perubahan iklim mencerminkan keseriusan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Dengan berbagai langkah yang sudah direncanakan, harapan untuk mencapai target pengurangan emisi dapat terwujud dengan baik.

Baca selengkapnya di: www.medcom.id
Exit mobile version