Pada tanggal 10 November 2025, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan sepuluh nama pahlawan nasional baru. Pengumuman ini disampaikan dalam Keputusan Presiden nomor 116 TK tahun 2025. Gelar ini diberikan sebagai penghormatan atas jasa-jasa luar biasa mereka dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan bahwa semua nama yang diusulkan telah memenuhi syarat. Proses penilaian dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat kabupaten/kota. Nama-nama tersebut diserahkan ke Dewan Gelar, sebelum akhirnya dilaporkan kepada Presiden.
Daftar sepuluh pahlawan nasional baru adalah sebagai berikut:
1. Abdurrahman Wahid – Tokoh dari Provinsi Jawa Timur.
2. Soeharto – Tokoh dari Provinsi Jawa Tengah.
3. Marsinah – Tokoh dari Provinsi Jawa Timur.
4. Mochtar Kusumaatmadja – Tokoh dari Provinsi Jawa Barat.
5. Rahmah El Yunusiyah – Tokoh dari Provinsi Sumatera Barat.
6. Sarwo Edhie Wibowo – Tokoh dari Provinsi Jawa Tengah.
7. Sultan Salahudin – Tokoh dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
8. Syaikhona Muhammad Kholil – Tokoh dari Provinsi Jawa Timur.
9. Tuan Rondahaim Saragih – Tokoh dari Provinsi Sumatera Utara.
10. Zainal Abidin Syah – Tokoh dari Provinsi Maluku Utara.
Keputusan ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk menghargai kontribusi para tokoh dalam sejarah bangsa. Penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi generasi muda untuk melanjutkan perjuangan pahlawan demi kemajuan bangsa.
Soeharto, yang menjabat sebagai presiden selama lebih dari tiga dekade, dianggap sebagai salah satu tokoh yang membawa perubahan besar di Indonesia. Marsinah, di sisi lain, dikenal sebagai simbol perjuangan buruh yang gigih. Kedua tokoh ini mewakili dua sisi penting dalam perjalanan Indonesia.
Selain itu, ada nama-nama lain yang juga memiliki peran penting dalam berbagai bidang. Misalnya, Abdurrahman Wahid yang dikenal dengan kebijakan toleransi, serta Rahmah El Yunusiyah yang berkontribusi dalam pendidikan. Syaikhona Muhammad Kholil diakui sebagai pendidik yang sangat berpengaruh di kalangan masyarakat.
Mochtar Kusumaatmadja, sebagai seorang pakar hukum, memberikan kontribusi signifikan dalam perkembangan hukum di Indonesia. Sarwo Edhie Wibowo dikenal melalui militansinya di bidang pertahanan negara. Sedangkan Sultan Salahudin berperan penting dalam memajukan daerahnya.
Penghargaan ini menunjukkan bahwa keberagaman kontribusi di berbagai bidang sangat dihargai. Pemberian gelar pahlawan nasional adalah langkah strategis untuk menjaga semangat nasionalisme dan memperkuat identitas bangsa.
Terakhir, pemberian gelar ini tidak hanya menjadi acara seremonial. Ini adalah pengingat kita tentang pentingnya menghargai jasa-jasa para pahlawan. Setiap tokoh yang menerima gelar memiliki cerita yang membawa inspirasi bagi masyarakat.
Diharapkan, penghargaan ini dapat mempengaruhi generasi mendatang untuk lebih mengenal pahlawannya. Ibarat lentera, kisah mereka akan memberikan cahaya dan arahan bagi bangsa ini. Dengan demikian, semangat juang mereka akan terus hidup dalam setiap langkah perjuangan bangsa.
Baca selengkapnya di: www.inews.id