Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur baru saja meluncurkan Festival Literasi Kutai Timur #1. Acara ini merupakan inisiatif kolaboratif dengan Nyalanesia untuk mengembangkan program literasi bagi siswa SD dan SMP.
Peluncuran festival dilakukan secara online. Ratusan kepala sekolah dan guru dari seluruh Kutai Timur ikut hadir dalam momen penting ini. Festival ini bertujuan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan menyenangkan di sekolah.
Tujuan dan Program Festival
Festival Literasi ini dirancang sebagai solusi terpadu. Program ini mencakup fasilitas penerbitan buku, pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan pendampingan pengembangan program literasi. Selain itu, akan ada kompetisi berliterasi yang menjadi ajang bergengsi di tingkat kabupaten.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Timur, Mulyono, membuka acara dengan memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat. Menurutnya, Festival Literasi jadi momentum bagi sekolah dalam memperbaiki iklim belajar pasca-pandemi.
“Festival ini akan menghadirkan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan,” kata Mulyono. Ia juga menyoroti tantangan literasi di era digital. Dengan akses informasi yang mudah, kebiasaan positif dalam membaca dan menulis bisa tergerus.
Fokus pada Proses Kreatif
Founder Nyalanesia, Lenang Manggala, turut memberikan pernyataan di acara tersebut. Menurutnya, tujuan utama program bukan sekadar menjadikan anak-anak sebagai penulis. “Ini tentang proses belajar dan berkarya,” ujarnya.
Lenang menekankan pentingnya membiarkan anak-anak mengeksplorasi bakat mereka. “Menulis adalah cara untuk menyampaikan gagasan dan melatih mereka berkarya,” tambahnya.
Kegiatan dalam Festival
Festival Literasi Kutai Timur #1 akan meliputi berbagai kegiatan, antara lain:
- Pelatihan Penulisan dan Sertifikasi Kompetensi
- Perlombaan Literasi
- Penerbitan dan Percetakan Buku
- Pembuatan dan Pengelolaan Website Literasi Sekolah
- Konsultasi Pengembangan Program Literasi
- Penganugerahan Penghargaan dan Hadiah
- Puncak Acara Festival
Melalui kegiatan ini, diharapkan sekolah dan siswa dapat berkolaborasi dan menghasilkan karya yang bermanfaat. Festival ini juga bertujuan menumbuhkan budaya literasi yang terukur dan menyenangkan.
Dukungan dan Kolaborasi
Mulyono menegaskan perlunya kolaborasi luas agar program ini memberikan dampak nyata. “Mari kita sukseskan kegiatan Festival Literasi Daerah ini,” ajaknya kepada semua kepala sekolah dan guru.
Festival Literasi Kutai Timur #1 menjadi titik awal bagi setiap siswa untuk belajar berani berkarya. Dengan membangun budaya literasi, harapannya adalah akan terjalin hubungan yang lebih kuat antara siswa dan literasi.
Inisiatif ini adalah langkah penting untuk meningkatkan minat membaca dan menulis di kalangan siswa. Dengan adanya program ini, diharapkan generasi muda akan semakin terbiasa dan mencintai dunia literasi, serta siap menghadapi tantangan di era digital.
Acara ini menjadi harapan bagi masa depan literasi di Kutai Timur. Dukungan dari berbagai pihak diharapkan mampu membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan.
Baca selengkapnya di: mediaindonesia.com