Arif Satria Pimpin BRIN: Kolaborasi Strategis dengan Amarulla Octavian untuk Inovasi Riset

Presiden Prabowo Subianto baru saja melantik Arif Satria sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada tanggal 10 November 2025. Bersama Arif, Amarulla Octavian juga dilantik sebagai Wakil Kepala BRIN. Pelantikan ini dilakukan di Istana Negara, Jakarta, dan menandai kepemimpinan baru di lembaga yang bertugas mengembangkan riset dan inovasi di Indonesia.

Arif Satria sebelumnya menjabat sebagai Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) sejak tahun 2017. Dengan latar belakang akademis yang kuat dan pengalaman di bidang pendidikan tinggi, Arif diharapkan dapat membimbing BRIN menuju inovasi yang lebih berkelanjutan. Amarulla Octavian, yang sebelumnya merupakan Wakil Kepala BRIN, akan mendampingi Arif dalam menjalankan tugasnya. Semua langkah ini diambil berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 123 P Tahun 2025.

Pelantikan diawali dengan pengumandangan lagu Indonesia Raya. Setelah itu, Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara, Nanik Purwanti, membacakan Keppres pelantikan. Dalam momen yang penuh makna ini, Arif dan Amarulla mengucapkan sumpah jabatan yang dipandu oleh Presiden Prabowo. “Demi Allah saya bersumpah untuk memenuhi tugas ini sebaik-baiknya,” jelas Prabowo saat memandu sumpah pejabat yang baru dilantik.

Keberadaan BRIN sangat penting dalam memajukan riset di Indonesia. Badan ini bertanggung jawab untuk mengintegrasikan semua penelitian yang ada di berbagai instansi. Arif dan Amarulla diharapkan dapat membawa BRIN menjadi lebih inovatif dan efisien. Mereka akan fokus pada pengembangan sistem riset yang terintegrasi guna mendorong kemajuan ilmiah dan teknologi di tanah air.

Arif Satria mengemban tugas untuk menavigasi BRIN dalam era digital yang terus berubah. Dengan kadar pendidikan tinggi yang memadai serta pengalaman di dunia akademis, ia diharapkan bisa menerapkan pengalaman praktis dalam dunia riset. Sementara Amarulla, yang memiliki pengalaman di dalam BRIN, akan membantu transisi kepemimpinan ini.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh kepemimpinan baru ini adalah meningkatkan kolaborasi antara lembaga riset dan industri. Kerjasama ini sangat penting agar riset yang dihasilkan dapat langsung diaplikasikan dalam pengembangan produk dan teknologi. Inovasi yang dihasilkan diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

Selain itu, Arif dan Amarulla berkomitmen untuk memperkuat pengembangan sumber daya manusia di bidang riset. Program peningkatan kapasitas dan pelatihan bagi para peneliti harus diutamakan. Ini menjadi langkah penting untuk menghasilkan riset berkualitas tinggi yang dapat bersaing di tingkat global.

Kepemimpinan Arif dan Amarulla diharapkan juga mampu menarik minat generasi muda untuk terjun ke dunia riset dan inovasi. Keterlibatan pelajar dan mahasiswa dalam proyek-proyek riset harus didorong, agar mereka bisa mengenal dan merasakan manfaat dunia riset lebih awal. Melalui pendekatan ini, diharapkan akan muncul generasi baru inovator masa depan.

BRIN akan terus berfokus pada penguatan kolaborasi lintas disiplin. Riset yang bersifat multidisiplin dianggap lebih relevan dan efektif untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada. Hal ini akan membuka peluang untuk inovasi yang lebih beragam dan aplikatif.

Dalam menjalankan tugasnya, Arif Satria dan Amarulla Octavian diharapkan dapat memanfaatkan teknologi terbaru. Pemanfaatan teknologi seperti big data dan kecerdasan buatan akan meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam proses riset.

Arif dan Amarulla kini menghadapi tanggung jawab besar di hadapan mereka. Dengan visi tersebut, mereka diharapkan mampu membawa BRIN sebagai pilar pengembangan penelitian dan inovasi di Indonesia, selaras dengan kebutuhan zaman dan tantangan global yang ada.

Baca selengkapnya di: nasional.sindonews.com
Exit mobile version