Presiden Prabowo Subianto dan Raja Abdullah II dari Yordania baru-baru ini menyaksikan acara demonstrasi yang sangat menarik di Jakarta. Acara ini berlangsung di Lapangan Tembak Djamsuri AU, Halim Perdanakusuma, pada tanggal 15 November 2025.
Momen bersejarah itu menjadi sorotan, terutama bagi prajurit yang terlibat dalam pertunjukan tersebut. Mereka memiliki kesempatan langka untuk tampil di hadapan dua kepala negara. Mayjen TNI Yudha Airlangga, Komandan Komando Operasi Khusus TNI, mengungkapkan bahwa demo ini terdiri dari berbagai kegiatan menarik.
Pertama, latihan bela diri Merpati Putih dipertunjukkan. Ini merupakan bela diri khas Indonesia yang menunjukkan kekuatan dan keterampilan prajurit. Selanjutnya, mereka menampilkan keterampilan menggunakan drone hasil kolaborasi antara TNI dan Angkatan Bersenjata Yordania.
Demonstrasi Drone yang Mencuri Perhatian
Salah satu bagian paling menarik dari acara ini adalah demonstrasi drone. Letkol Inf Petrus Paramayudo Prabowo, Danden Lap Paspampres, menjelaskan berbagai teknologi drone yang dipertunjukkan. Simulasi taktis ini memperlihatkan kombinasi kekuatan udara dan darat yang luar biasa.
Beberapa jenis drone yang ditampilkan meliputi drone fiber optik untuk mencegah jammer, drone kamikaze, dan drone pengintaian. Drone ini juga digunakan untuk membuka pintu saat penyerbuan pasukan darat dan untuk menjatuhkan bahan peledak. Inovasi ini menunjukkan kemajuan teknologi militer kedua negara.
Dalam latihan gabungan tersebut, sejumlah 50 personel dikerahkan. TNI mengirimkan 38 prajurit lintas matra, sedangkan Yordania menghadirkan 12 prajurit terbaik mereka. Sebelum acara, TNI juga mengirimkan prajurit untuk mempelajari teknologi drone di Yordania.
Kerja Sama Strategis antara Indonesia dan Yordania
Latihan ini tidak hanya menunjukkan kemampuan teknis, tetapi juga mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Yordania. Mayjen Yudha menegaskan pentingnya kerja sama ini dalam membangun hubungan yang lebih strategis.
“Harapan kami terjalin hubungan yang strategis dalam aspek geopolitik, geokonomi, dan geostrategis,” ujarnya. Kerja sama ini diharapkan meningkatkan sinergi antara kedua negara di masa depan.
Para prajurit merasa terhormat bisa tampil di hadapan dua kepala negara. Letkol Petrus mengungkapkan,”Kami merasa bangga sekali dapat diberikan kesempatan ini. Ini adalah pengalaman yang tidak ternilai dan mungkin tidak datang dua kali."
Hal ini juga memberikan wawasan baru bagi prajurit. Kerja sama dengan pasukan Yordania membuka peluang untuk memperluas pengetahuan dan budaya. Mereka dapat mempelajari teknologi drone yang canggih ini untuk diadopsi dalam tugas mereka.
Pengalaman ini menjadi motivasi lebih bagi para prajurit untuk terus berlatih. Dengan keterampilan baru yang diperoleh, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan di masa mendatang.
Kegiatan ini memperlihatkan komitmen kedua negara untuk saling mendukung dalam meningkatkan kapasitas pertahanan masing-masing. Kesempatan untuk menunjukkan kemampuan di depan kedua kepala negara adalah sebuah kehormatan sekaligus tanggung jawab.
Dengan demikian, acara ini bukan sekadar pertunjukan, tetapi merangkum visi bersama untuk masa depan yang lebih aman dan produktif bagi kedua negara. Ini adalah langkah awal dalam menjalin kerja sama yang lebih strategis ke depan.
Baca selengkapnya di: nasional.sindonews.com