Polisi menginformasikan perkembangan terbaru terkait pelaku peledakan bom di SMAN 72 Jakarta, yang dikenal dengan inisial F. F, yang sebelumnya dirawat intensif di RS Polri, kini telah dipindahkan ke ruang perawatan biasa. Pemindahan ini menunjukkan bahwa kondisi kesehatannya mulai membaik dan memungkinkan penyidik untuk melakukan pemeriksaan segera setelah F pulih sepenuhnya.
Kombes Budi Hermanto selaku Kabid Humas Polda Metro Jaya mengungkapkan bahwa pemindahan ini menjadi tanda bagi penyidik untuk memulai penanganan lebih lanjut. “Kalau kondisinya udah bagus, penyidik udah bisa mintai keterangan,” jelasnya saat memberikan informasi kepada wartawan.
Sementara itu, pihak kepolisian juga terus mendalami motif dan rangkaian peristiwa sebelum insiden terjadi. Mereka menyasar keluarga F, termasuk kakak dan ayahnya, untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut. Upaya ini bertujuan agar penyidik bisa memahami latar belakang pelaku serta faktor yang mendorong tindakan tersebut.
Peristiwa ledakan ini terjadi pada 7 November 2025, bersamaan dengan pelaksanaan salat Jumat. Ledakan tersebut cukup mengguncang dan meninggalkan dampak yang signifikan. F diketahui merupakan siswa aktif di SMAN 72, yang mempersiapkan tujuh bom rakitan dengan berbagai jenis wadah, seperti kaleng Coca-Cola dan jerigen plastik.
Dari tujuh bom yang dirakit, empat di antaranya meledak, sementara tiga lainnya berhasil ditemukan dalam kondisi aktif. Ledakan yang bersumber dari bahan berjenis low explosive ini menyebabkan sejumlah siswa mengalami gangguan pendengaran dan luka akibat serpihan paku yang tersebar. Jumlah korban luka yang hingga kini menjalani perawatan tercatat tetap 20 orang.
Hingga berita ini ditulis, belum ada perubahan dalam jumlah korban luka tersebut. Penyidik tetap fokus pada upaya pengumpulan data untuk memastikan tidak ada aspek yang terlewatkan dalam proses penyelidikan. Masyarakat tentunya berharap agar kasus ini dapat ditangani secara transparan dan tuntas.
Kepolisian juga berupaya untuk memberikan perhatian khusus kepada seluruh korban. Proses pemulihan dan perawatan akan terus dipantau agar semua yang terdampak mendapatkan penanganan yang diperlukan. Seluruh pihak diharapkan bisa bersinergi dalam menangani kasus ini agar keamanan di lingkungan pendidikan tetap terjaga.
Pada saat yang sama, pihak kepolisian juga berencana untuk mengumumkan kronologis lebih mendetail tentang kejadian ini setelah semua fakta terkumpul. Informasi yang akurat dan jelas sangat penting dalam menjawab kekhawatiran masyarakat akan keamanan di berbagai tempat, terutama di lingkungan sekolah.
Ke depan, diperlukan langkah preventif yang lebih mantap agar kejadian serupa tidak terulang. Baik pihak sekolah, orang tua, maupun pemerintah harus bersinergi dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi para siswa. Upaya kolaboratif ini sangat penting demi menjaga keamanan dan keselamatan di sekolah-sekolah di Indonesia.
Insiden ini mengingatkan kita akan pentingnya kewaspadaan dan komunikasi antara pihak sekolah dengan para orang tua siswa. Masyarakat diharapkan lebih proaktif dalam memberikan informasi terkait tanda-tanda yang mencurigakan. Dengan demikian, kita dapat bersama-sama mencegah tindakan yang merugikan di masa depan.
Baca selengkapnya di: www.suara.com