Hari Pertama Operasi Zebra Jaya 2025: Pelanggar Lawan Arus dan Pengguna HP Jadi Sorotan!

Hari pertama Operasi Zebra Jaya 2025 mencatatkan sejumlah pelanggaran yang cukup mencolok. Pada kegiatan yang dimulai pada 17 November 2025 ini, pelanggaran lalu lintas seperti melawan arus dan penggunaan handphone saat berkendara mendominasi temuan polisi. Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin, mengungkapkan bahwa pengendara roda dua menjadi pelanggar terbanyak.

Sebanyak 2.939 personel gabungan dikerahkan untuk memantau dan menindak pelanggaran selama operasi ini. Tindakan penegakan hukum mencakup penggunaan kamera elektronik atau ETLE, baik yang terpasang di lokasi tetap maupun ETLE Mobile. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin pengendara dan mengurangi angka kecelakaan.

Penggunaan sabuk pengaman menjadi isu utama di kalangan pengendara roda empat. Banyak pengemudi yang terlihat tidak memperhatikan keselamatan dengan tidak memakai sabuk pengaman. Selain itu, penggunaan handphone saat berkendara juga menjadi catatan penting dalam penegakan hukum.

Operasi Zebra Jaya 2025 berlangsung selama 14 hari, berakhir pada 30 November. Kombes Komarudin menjelaskan, meski penindakan berfokus pada pelanggaran yang terdeteksi melalui teknologi, petugas juga melakukan penindakan konvensional. Tindakan ini bertujuan untuk menangani pelanggaran yang tidak terekam alat, seperti pengendara yang dalam pengaruh alkohol atau yang terlibat dalam kegiatan balap liar.

Peningkatan jumlah pelanggaran yang terjadi di jalan raya perlu perhatian serius. Terutama bagi pengendara roda dua, yang menjadi kelompok yang paling rentan. Ketidakpatuhan terhadap tata tertib lalu lintas tak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga pengguna jalan lainnya.

Operasi ini juga menekankan pentingnya langkah preventif dan preemptif. Selain penindakan, ada upaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang keselamatan berkendara. Hal ini menjadi bagian integral dari Strategi Polri dalam mengurangi pelanggaran lalu lintas.

Laporan menunjukkan bahwa pelanggaran seperti melawan arus serta penggunaan handphone saat berkendara merupakan bentuk perilaku yang bisa diubah. Edukasi yang konsisten dan kesadaran komunitas menjadi kunci untuk menurunkan angka pelanggaran.

Polisi berharap, melalui Operasi Zebra Jaya 2025, kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan lalu lintas dapat meningkat. Kedisiplinan dalam mematuhi peraturan adalah kunci untuk menciptakan lingkungan jalan yang lebih aman.

Selama operasi ini, petugas tidak hanya melakukan penindakan, tetapi juga berinteraksi langsung dengan masyarakat. Masyarakat diimbau untuk lebih peduli terhadap keselamatan diri dan pengguna jalan lainnya. Penegakan hukum pun dianggap tidak memadai tanpa dukungan dari masyarakat dalam menegakkan disiplin lalu lintas.

Operasi Zebra Jaya 2025 bukan hanya tentang penindakan pelanggaran, tetapi juga sebuah gerakan bersama untuk meningkatkan keselamatan di jalan raya. Di saat yang sama, upaya kepolisian ini diharapkan dapat menjadi momen refleksi bagi semua pengguna jalan untuk lebih memperhatikan keselamatan saat berkendara.

Dengan semangat menjaga keselamatan, diharapkan operasional seperti ini dapat memberikan dampak positif. Kesadaran dan kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas perlu dijadikan budaya di masyarakat. Mari bersama-sama menciptakan suasana berkendara yang aman dan nyaman bagi semua.

Baca selengkapnya di: news.okezone.com
Exit mobile version