Gempa besar mengguncang Ambon, Maluku, dengan kekuatan magnitudo 6,0 pada Kamis, 20 November 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa ini tidak berpotensi tsunami, meskipun banyak orang merasa cemas.
Pusat gempa terletak 15 kilometer tenggara Ambon. Koordinat gempa berada di 3.66 Lintang Selatan dan 128.33 Bujur Timur. Dalam laporan resmi BMKG, mereka mencatat waktu kejadian gempa pada pukul 13:59:44 WIB dan kedalaman gempa mencapai 119 kilometer.
BMKG juga menekankan bahwa hasil pengolahan data gempa bersifat sementara. Hal ini penting, karena informasi dapat berubah seiring saat data lebih lengkap tersedia. Masyarakat diimbau tetap tenang dan mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang.
Gempa ini menandakan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam seperti gempa bumi. Masyarakat harus memahami cara menghadapi situasi darurat agar dapat meminimalisir risiko cedera. Berikut adalah beberapa langkah penting dalam menghadapi gempa bumi:
- Tinggalkan Bangunan: Segera keluar dari bangunan yang sedang Anda tempati. Jangan menunggu terlalu lama.
- Temukan Tempat Aman: Cari tempat aman seperti lapangan terbuka yang jauh dari gedung, tiang listrik, atau pohon.
- Berlindung: Jika Anda berada di dalam bangunan, cari tempat berlindung di bawah meja atau furniture yang kokoh.
- Jangan Gunakan Lift: Gunakan tangga untuk keluar dari bangunan. Lift dapat mengalami gangguan saat gempa.
- Periksa Kesehatan: Setelah gempa, periksa kondisi diri dan orang-orang di sekitar Anda serta waspadai adanya cedera.
Kesiapan masyarakat menjadi kunci untuk menghadapi kemungkinan gempa di masa depan. Selain itu, penting untuk memiliki rencana evakuasi yang jelas. Siapkan juga perlengkapan darurat seperti air, makanan, serta alat komunikasi.
Pemerintah juga berfokus pada pengurangan risiko bencana. Mereka menyusun program pelatihan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bencana. Edukasi ini penting agar masyarakat bisa menghadapi situasi darurat dengan tenang.
Wilayah Ambon sendiri merupakan daerah rawan gempa. Sejarah menunjukkan bahwa gempa bumi sering terjadi di wilayah ini. Oleh karena itu, kesiapsiagaan masyarakat harus selalu ditingkatkan. BMKG berperan dalam memberikan informasi cepat dan akurat kepada publik untuk menghindari kepanikan yang tidak perlu.
Ketika gempa mengguncang, seringkali masyarakat bertanya mengenai potensi terjadinya tsunami. BMKG memastikan bahwa gempa kali ini tidak berpotensi tsunami. Masyarakat harus mengandalkan informasi resmi dari BMKG dan lembaga terkait lainnya untuk mendapatkan fakta yang akurat.
Umumnya, gempa bumi dengan magnitudo lebih dari 6,0 dianggap berbahaya. Dalam hal ini, kedalaman gempa yang mencapai 119 kilometer mengurangi dampak kerusakan. Namun, masyarakat tetap harus waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
Dari peristiwa ini, penting untuk diingat bahwa edukasi mengenai keselamatan bencana tidak hanya berlaku saat terjadi gempa. Kegiatan rutin seperti simulasi evakuasi harus dilakukan secara berkala untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.
Melalui penerapan langkah-langkah kesiapsiagaan yang tepat, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari dampak buruk gempa yang berpotensi merugikan. Fokus pada pendidikan dan pelatihan saat ini menjadi lebih penting dengan adanya kejadian seperti gempa yang baru saja mengguncang Ambon.
Pemerintah dan BMKG terus mengawasi perkembangan situasi terkini. Pihak berwenang diharapkan dapat memberikan laporan yang jelas. Sama halnya, masyarakat juga diajak untuk tetap tenang serta tidak terpengaruh oleh isu atau informasi yang tidak terverifikasi.
Baca selengkapnya di: news.okezone.com