Update Daftar UMK Jawa Tengah 2025: Kenaikan 10% dan Dampaknya Terhadap Pekerja

Pemerintah telah menetapkan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) untuk tahun 2025. Kenaikan UMK di Jawa Tengah ini berkisar 10%, yang berdampak positif bagi kesejahteraan pekerja.

Menurut Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 16 Tahun 2024, UMK 2025 akan naik sebesar 6,5% dari angka tahun sebelumnya. Skema kenaikan ini diterapkan secara seragam di berbagai daerah. Sebagai contoh, UMK Kabupaten Demak pada 2024 mencapai Rp 2.761.236. Dengan kenaikan 6,5%, UMK Demak untuk 2025 menjadi Rp 2.940.716.

UMK terendah di Jawa Tengah masih dipegang oleh Kabupaten Banjarnegara dengan besaran Rp 2.170.475. Selanjutnya, ada Kabupaten Wonogiri, Sragen, dan Blora. Sementara itu, Kota Semarang menjadi daerah dengan UMK tertinggi, yaitu Rp 3.454.827. Daerah lain di sekitar Semarang, seperti Kabupaten Semarang, Kudus, dan Kota Surakarta, memiliki UMK yang cukup tinggi.

Kenaikan UMK biasanya mempertimbangkan inflasi dan pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, hingga saat ini, untuk UMK 2026, Kementerian Ketenagakerjaan masih dalam tahap penyelesaian formula penyesuaian. Menurut Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, aturan tersebut sedang difinalisasi.

Buruh juga mengajukan tuntutan untuk kenaikan UMK sebesar 8,5% hingga 10,5% untuk tahun depan. Keputusan ini diharapkan dapat mengatasi kebutuhan hidup yang terus meningkat.

Berikut adalah daftar lengkap UMK Jawa Tengah untuk 2025:

1. Kabupaten Banjarnegara – Rp 2.170.475
2. Kabupaten Wonogiri – Rp 2.180.587
3. Kabupaten Sragen – Rp 2.182.200
4. Kabupaten Blora – Rp 2.238.430
5. Kabupaten Rembang – Rp 2.236.168
6. Kabupaten Brebes – Rp 2.239.801
7. Kabupaten Temanggung – Rp 2.246.850
8. Kabupaten Grobogan – Rp 2.254.090
9. Kabupaten Kebumen – Rp 2.259.873
10. Kabupaten Purworejo – Rp 2.265.937
11. Kabupaten Wonosobo – Rp 2.299.521
12. Kabupaten Pemalang – Rp 2.296.140
13. Kabupaten Banyumas – Rp 2.338.410
14. Kabupaten Purbalingga – Rp 2.338.283
15. Kabupaten Tegal – Rp 2.333.586
16. Kabupaten Pati – Rp 2.332.350
17. Kabupaten Batang – Rp 2.534.383
18. Kabupaten Pekalongan – Rp 2.486.653
19. Kota Magelang – Rp 2.281.230
20. Kabupaten Boyolali – Rp 2.396.598
21. Kabupaten Klaten – Rp 2.389.872
22. Kabupaten Sukoharjo – Rp 2.359.488
23. Kabupaten Karanganyar – Rp 2.437.110
24. Kabupaten Jepara – Rp 2.610.224
25. Kabupaten Kendal – Rp 2.783.455
26. Kabupaten Cilacap – Rp 2.640.248
27. Kabupaten Demak – Rp 2.940.716
28. Kabupaten Magelang – Rp 2.467.488
29. Kota Tegal – Rp 2.376.683
30. Kota Pekalongan – Rp 2.545.138
31. Kota Salatiga – Rp 2.533.583
32. Kota Surakarta – Rp 2.416.560
33. Kabupaten Kudus – Rp 2.680.485
34. Kabupaten Semarang – Rp 2.750.136
35. Kota Semarang – Rp 3.454.827

Dengan kenaikan ini, diharapkan dapat memperbaiki daya beli masyarakat. Hal ini menjadi penting dalam mendukung keberlangsungan perekonomian di daerah. Pemerintah pun diharapkan mampu menjaga keseimbangan antara kebutuhan pekerja dan kemampuan sektor industri.

Baca selengkapnya di: www.medcom.id
Exit mobile version