Enam RT di Kepulauan Seribu Terendam Banjir Rob: Apa Penyebab dan Dampaknya?

Banjir rob baru saja melanda kawasan pesisir utara Jakarta, khususnya di Kepulauan Seribu. Pada Sabtu, 22 November 2025, setidaknya enam RT tergenang air dengan ketinggian antara 10 hingga 20 cm. Kondisi ini terlihat dalam laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.

Kapusdatin BPBD DKI Jakarta, Mohammad Yohan, menjelaskan bahwa genangan terjadi mulai pukul 13.00 WIB. Terdapat enam RT yang merasakan dampak genangan, serta satu ruas jalan utama. Data menunjukkan empat RT berada di Kepulauan Seribu Utara, dengan rincian dua RT di Pulau Panggang, satu RT di Pulau Kelapa, dan satu RT di Pulau Harapan. Ketinggian air bervariasi, dengan Pulau Harapan mencapai 20 cm.

Detail Wilayah Terdampak

  1. Pulau Panggang: 2 RT terendam air setinggi 10 cm.
  2. Pulau Kelapa: 1 RT terendam air setinggi 10 cm.
  3. Pulau Harapan: 1 RT terendam air setinggi 20 cm.
  4. Pulau Pari: 1 RT di Kepulauan Seribu Selatan terendam air 10 cm.
  5. Pulau Tidung: 1 RT terendam air 10 cm.
  6. Ruas jalan tergenang: Jl. RE. Martadinata, depan JIS, dengan ketinggian 10 cm.

Kondisi ini disebabkan oleh fenomena pasang maksimum air laut yang terjadi bersamaan dengan fase Bulan Baru. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok mengeluarkan peringatan dini untuk periode 18–26 November 2025. Peringatan ini mengindikasikan potensi peningkatan ketinggian air, yang menyebabkan genangan di berbagai wilayah, termasuk DKI Jakarta.

Langkah Penanganan

BPBD DKI Jakarta tidak tinggal diam. Mereka mengerahkan tim untuk memonitor situasi di lapangan. Tim bekerja sama dengan Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat untuk menyedot genangan air dengan cepat. Upaya ini dilakukan agar genangan dapat surut dalam waktu singkat.

Mohammad Yohan juga menambahkan pentingnya koordinasi dengan para lurah dan camat setempat. Selain itu, mereka menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas yang terdampak banjir. Upaya ini menunjukkan bahwa pemerintah tanggap terhadap situasi yang berpotensi mengganggu aktivitas warga.

Banjir rob menjadi isu yang perlu perhatian serius. Dengan peningkatan perubahan iklim dan kondisi lingkungan yang semakin tidak menentu, dampak banjir rob bisa semakin parah. Tindakan preventif dan mitigasi sangat diperlukan untuk menghindari kerugian lebih lanjut di masa mendatang.

Menurut kajian, pinggiran Jakarta, terutama Pulau-pulau di Kepulauan Seribu, rentan terhadap fenomena ini. Hal ini dikarenakan kondisi geografis dan dampak dari aktivitas manusia terhadap lingkungan. Masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Sosialisasi mengenai banjir rob dan langkah-langkah mitigasi di pedesaan sangat penting untuk dilakukan. Warga perlu mendapatkan informasi dan pemahaman tentang cara mengantisipasi dan menghadapi situasi seperti ini. Upaya kolektif dari berbagai pihak sangat diperlukan agar banjir rob tidak menjadi masalah yang terus berulang.

Banjir rob di Kepulauan Seribu seharusnya menjadi pengingat untuk semua pemangku kepentingan. Penting bagi pemerintah untuk mengembangkan rencana jangka panjang. Hal ini bertujuan menangani dampak perubahan iklim dan meminimalkan risiko banjir yang lebih parah di masa depan.

Baca selengkapnya di: news.okezone.com
Exit mobile version