Presiden Prabowo Panggil Menteri Wihaji ke Istana: Apa Agenda Pembahasan Penting Ini?

Presiden Prabowo Subianto memanggil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Wihaji, ke Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa, 25 November 2025. Wihaji tiba sekitar pukul 14.55 WIB dengan mengenakan batik berwarna putih emas dan membawa dokumen penting.

Dalam pertemuan tersebut, Wihaji menyatakan bahwa tujuan utama undangan ini adalah untuk melaporkan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. “Kita mau melaporkan saja sebagai pembantu presiden mengenai kegiatan-kegiatan di kementerian kita,” ungkap Wihaji kepada awak media setelah pertemuan.

Menteri Wihaji menjelaskan bahwa salah satu poin penting yang dibahas adalah program makanan bergizi gratis. Program ini ditujukan untuk ibu hamil, ibu menyusui, serta balita dan pendidikan anak usia dini (PAUD). Ia berharap program ini dapat memberikan manfaat bagi kelompok masyarakat yang membutuhkan.

“Yang saya laporkan adalah tentang program MBG khusus untuk ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan PAUD. Nanti saya laporkan kepada Pak Presiden dahulu,” tambahnya. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak di Indonesia.

Selain membahas program-program tersebut, Wihaji juga menyampaikan bahwa masih ada beberapa agenda lain di kementeriannya. Meski wawancara berlangsung singkat, Wihaji tidak mengetahui lebih banyak mengenai siapa saja menteri lain yang dipanggil oleh Presiden dalam kesempatan ini.

Sejumlah program pemerintah dalam bidang kesehatan dan pendidikan anak saat ini menjadi fokus utama dalam rapat-rapat di level kementerian. Dengan adanya program Makanan Bergizi Gratis, diharapkan akan terjadi peningkatan dalam kesehatan masyarakat, terutama di kalangan ibu hamil dan anak-anak.

Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga memiliki tanggung jawab besar dalam merencanakan dan melaksanakan program-program yang mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah memastikan jaminan pemenuhan gizi dan pendidikan yang layak bagi anak-anak.

Pemerintah sangat menyadari bahwa gizi yang cukup bagi ibu dan anak sangat berdampak pada perkembangan fisik dan mental mereka. Oleh karena itu, program makanan bergizi ini menjadi krusial untuk menjawab kebutuhan masyarakat.

Wihaji juga mengedepankan pentingnya kerjasama lintas sektoral untuk mengoptimalkan program-program tersebut. “Kita tidak bisa bekerja sendiri, perlu dukungan dari semua pihak, baik pemerintah daerah maupun lembaga swasta,” jelasnya.

Dalam konteks yang lebih luas, pertemuan ini mencerminkan upaya pemerintah untuk memperkuat koordinasi antara kementerian. Koordinasi ini diharapkan akan meminimalkan kebijakan yang tumpang tindih dan memastikan bahwa setiap program berjalan dengan efektif.

Masyarakat pun memberi perhatian besar terhadap perkembangan program-program di sektor kependudukan dan pembangunan keluarga. Harapan akan perbaikan layanan kesehatan dan pendidikan diharapkan dapat terwujud dengan aksi nyata dari pemerintah.

Dalam hal ini, transparansi dan akuntabilitas kementerian menjadi penting. Masyarakat ingin mengetahui sejauh mana program-program ini dapat mengatasi masalah yang ada. Penekanan pada laporan dan evaluasi berkala juga perlu diperhatikan untuk menjamin keberhasilan setiap inisiatif yang diambil.

Dengan demikian, momen pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Wihaji bisa menjadi langkah awal menuju program yang lebih terintegrasi. Diskusi ini bisa menjadi titik tolak untuk perbaikan program yang lebih komprehensif di bidang kependudukan dan pembangunan keluarga. Implementasi dari kebijakan dan program-program tersebut akan menentukan seberapa jauh pemerintah dapat memenuhi harapan masyarakat untuk kesejahteraan yang lebih baik.

Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com
Exit mobile version