Kasus kematian Dwinanda Linchia Levi, dosen Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang, kini memasuki babak baru. Kepolisian Polda Jawa Tengah telah meningkatkan status kasus ini dari penyelidikan menjadi penyidikan. Penyelidikan ini mencuat setelah nama Hananto, yang dikenal sebagai teman AKBP Basuki, disebut-sebut sebagai orang pertama yang mendapatkan informasi mengenai kematian Levi.
Hananto sudah diperiksa sebagai saksi dalam kasus ini. Ia adalah orang yang pertama kali dihubungi oleh AKBP Basuki saat kejadian di Kos-Hotel di Jalan Telagabodas No 11, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang. Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Artanto, menegaskan pentingnya keterangan Hananto untuk menggali informasi lebih dalam terkait peristiwa yang terjadi.
Penyidik juga telah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi lainnya. Langkah ini dilakukan untuk memastikan semua informasi yang relevan dapat diakumulasi. Selain itu, polisi juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sebanyak tiga kali. Ini menunjukkan keseriusan pihak kepolisian dalam mengungkap fakta-fakta yang ada di balik kematian Dwinanda Linchia Levi.
Pemeriksaan Mendalam
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah, Kombes Dwi Subagio, mengungkapkan bahwa tim penyidik sedang mencari bukti-bukti yang dapat mengungkap penyebab kematian. Ini termasuk mengambil rekaman CCTV dan mengumpulkan barang bukti dari lokasi kejadian. Beberapa barang bukti yang telah diambil antara lain pakaian korban dan AKBP Basuki, serta seprei dan selimut di kamar tersebut.
Penting untuk dicatat bahwa polisi juga menemukan obat-obatan baik di kamar Kostel Levi maupun di mobil AKBP Basuki. Temuan ini dapat menjadi petunjuk penting dalam penyelidikan. Kombes Dwi Subagio menjelaskan bahwa masih banyak obat-obatan yang ditemukan, termasuk obat untuk asam lambung, sementara jenis lainnya masih dalam pemeriksaan laboratorium.
Poin-Poin Penting dari Kasus Ini
- Status Kasus: Kasus sudah naik dari penyelidikan menjadi penyidikan.
- Saksi Kunci: Hananto disebut sebagai saksi kunci yang dihubungi pertama kali oleh AKBP Basuki.
- Olah TKP: Penyidik telah melakukan olah TKP sebanyak tiga kali untuk memverifikasi fakta-fakta.
- Bukti Ditemukan: Berbagai barang bukti termasuk obat-obatan telah dikumpulkan dan diperiksa lebih lanjut.
Penyidik berharap dengan adanya bukti-bukti ini, mereka dapat mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Apakah ada keterlibatan pihak lain atau jika kematian tersebut disebabkan oleh faktor yang tidak terduga?
Kasus Dwinanda Linchia Levi memunculkan banyak spekulasi dan pertanyaan di masyarakat. Apalagi, adanya keterlibatan seorang AKBP dalam kasus ini membuat perhatian publik meningkat. Setiap langkah penyelidikan akan diawasi dengan ketat, baik oleh masyarakat maupun media.
Pihak kepolisian berkomitmen untuk bekerja secara transparan dan akuntabel dalam menangani kasus ini. Dengan begitu, diharapkan bisa memberikan jawaban yang tepat dan memuaskan bagi semua pihak yang terlibat. Kasus ini bukan hanya penting untuk keluarga dan institusi pendidikan, tetapi juga bagi masyarakat yang ingin melihat keadilan ditegakkan.
Kematian Dwinanda Linchia Levi bukan hanya menyisakan duka mendalam, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya penegakan hukum yang tegas. Hal ini menjadi langkah awal dalam menemukan kebenaran yang mungkin masih tersimpan dalam misteri.
Baca selengkapnya di: mediaindonesia.com