Liverpool telah resmi menyerah dalam usaha mereka mendapatkan Alexander Isak dari Newcastle United setelah tawaran yang mencapai 110 juta poundsterling atau sekitar Rp2,39 triliun ditolak. Keputusan ini membuat manajemen The Reds meliputi kekhawatiran bahwa proses negosiasi lebih lanjut tidak akan membuahkan hasil positif mengingat Newcastle mematok harga sebesar 150 juta poundsterling (Rp3,64 triliun) untuk striker asal Swedia tersebut.
Keinginan Liverpool dan Penolakan Newcastle
Liverpool sebelumnya menunjukkan minat yang kuat terhadap Isak, yang menjadi pencetak gol terbanyak kedua di Liga Inggris musim lalu, di belakang Mohamed Salah. Namun, setelah penolakan dari Newcastle, yang merupakan klub yang memboyong Isak dari Real Sociedad seharga 60 juta poundsterling pada 2022, Liverpool memilih untuk menghentikan upaya mereka. Menurut laporan dari ESPN, pihak Liverpool merasa tidak ada gunanya melanjutkan negosiasi kecuali Newcastle mau mempertimbangkan untuk melepas striker mereka.
Keputusan untuk mundur juga dipicu oleh penjualan Luis Diaz ke Bayern München senilai 65,5 juta euro (Rp1,25 triliun). Meskipun penjualan tersebut memberikan sedikit sokongan keuangan, masih belum mencukupi untuk memenuhi permintaan tinggi yang ditetapkan oleh Newcastle untuk Isak.
Strategi Newcastle dalam Mempertahankan Isak
Manajemen Newcastle diperkirakan akan menahan Isak, setidaknya sampai mereka mendapatkan pengganti yang sepadan. Saat ini, mereka mengincar beberapa nama potensial, salah satunya adalah striker RB Leipzig, Benjamin Sesko. Namun, hingga saat ini, kesepakatan belum tercapai, sehingga Newcastle tetap menjalankan strategi untuk menjaga Isak sebagai bagian penting dari skuat mereka.
Dalam keadaan ini, Isak sendiri telah menyuarakan keinginannya untuk menjajaki opsi transfer ke klub-klub besar. Dia melihat Liverpool sebagai salah satu tujuan menarik, tetapi kondisi keuangan dan strategi Newcastle yang kokoh memberikan tantangan tersendiri bagi Liverpool.
Implikasi untuk Liverpool
Kegagalan Liverpool mendapatkan Isak menjadi pelajaran berharga bahwa dalam bursa transfer, harga pemain sering kali menjadi penghalang utama. Manajemen klub kini harus mempertimbangkan langkah-langkah alternatif untuk memperkuat lini serang mereka menjelang musim baru.
Kondisi ini juga membuka space untuk pertanyaan lebih jauh tentang apakah Liverpool akan mengalihkan perhatian mereka kepada striker lain yang mungkin lebih terjangkau atau mencari potensi transfer yang menarik di pasar. Pengamat liga menilai bahwa Liverpool perlu segera menemukan solusi untuk memperkuat skuad mereka setelah kehilangan banyak pemain kunci serta menghadapi persaingan ketat di Premier League.
Dalam bursa transfer yang semakin kompetitif, pemilihan strategi yang tepat akan menjadi Krusial bagi Liverpool untuk kembali bersaing di papan atas. Seseorang dapat berharap bahwa mereka akan memperlihatkan kreativitas dan keberanian dalam menghadapi tantangan yang ada di depan mereka pada bursa transfer yang tersisa.
Bursa transfer masih menyisakan waktu, dan situasi ini mengharuskan Liverpool untuk berbenah sebelum peluang menjadi lebih sulit. Dengan pemain-pemain berkualitas yang diburu oleh banyak klub, Liverpool harus bertindak cepat dan efektif untuk mendapatkan pemain yang bisa memberikan dampak positif di lapangan.