Kepala Pemandu Bakat PSSI, Simon Tahamata, baru-baru ini hadir untuk memantau sesi latihan Timnas Indonesia U-17 yang dipimpin oleh pelatih Nova Arianto di Bali United Center, Gianyar, Bali. Kehadiran legendaris sepakbola asal Belanda ini menimbulkan pertanyaan terkait motivasi di balik langkah tersebut, terutama menjelang keikutsertaan tim dalam Piala Kemerdekaan 2025, yang dijadwalkan berlangsung pada 10-18 Agustus 2025.
Latihan ini tidak hanya menjadi ajang bagi pemain muda, tetapi juga kesempatan bagi Nova Arianto untuk mendapatkan masukan berharga dari Simon Tahamata. Menurut unggahan Nova di Instagram, sinergi di antara mereka menciptakan ruang belajar yang membuka pintu untuk meningkatkan kualitas tim. "Ini proses pembelajaran yang baik apabila kita belajar dari orang yang lebih berpengalaman," tulis Nova, menambahkan bahwa semua pihak memiliki tujuan yang sama: melihat sepakbola Indonesia berprestasi.
Selain Piala Kemerdekaan, Indonesia U-17 juga bersiap untuk berkompetisi di Piala Dunia U-17 pada 3-27 November 2025 di Qatar. Mereka tergabung di Grup H bersama tim-tim kuat seperti Brasil, Zambia, dan Honduras. Melihat tantangan ini, kehadiran Simon Tahamata diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mempersiapkan skuad Garuda Asia.
1. Simon Tahamata dan Pentingnya Pembinaan Usia Muda
Simon Tahamata, yang kini berusia 69 tahun, tidak hanya dikenal di Belanda. Ia adalah sosok penting dalam dunia sepakbola yang pernah meraih tiga trofi Liga Belanda bersama Ajax Amsterdam dan mencatatkan 22 penampilan untuk Timnas Belanda. Setelah pensiun, ia fokus pada pengembangan sepakbola usia muda dan berperan sebagai pelatih teknik di akademi Ajax sebelum membangun akademi sepakbola di Berlin, Jerman. Dan sekarang, kehadirannya di Indonesia merupakan langkah nyata dalam upaya meningkatkan kualitas sepakbola di tanah air.
2. Apakah Simon Akan Bergabung dalam Tim Kepelatihan?
Terdapat spekulasi mengenai kemungkinan Simon Tahamata akan berperan lebih dalam struktur kepelatihan Timnas Indonesia U-17. Sebelumnya, saat Timnas U-23 mengikuti Piala AFF U-23, Tahamata ditunjuk sebagai asisten pelatih. Mengingat Timnas U-23 tidak memiliki agenda mendatang, ada kemungkinan besar PSSI akan mempercayakan Tahamata untuk mendampingi Nova Arianto dalam persiapan menghadapi Piala Kemerdekaan dan Piala Dunia U-17.
Kehadiran Simon diharapkan memberikan perspektif baru dalam latihan dan strategi tim, terutama dalam mengasah potensi pemain muda. Ia dikenal memiliki pendekatan yang bagus dengan anak-anak muda, termasuk pengalaman dalam menangani pemain-pemain bertalenta.
3. Respons dari Tim dan Para Pemain
Banyak pelatih dan pemain dalam komunitas sepakbola Indonesia melihat kehadiran Simon sebagai angin segar. Sejumlah pemain muda seperti Putu Panji merasa tersanjung dapat berlatih di bawah pengawasan sosok yang kaya pengalaman internasional. "Kami sangat terbuka dengan kehadiran coach Simon dan ingin mengambil sebanyak mungkin ilmu dari beliau," ungkap salah satu pemain Timnas.
Latihan di Bali bukan hanya sekadar persiapan fisik, tetapi juga kesempatan untuk membangun mental dan kemampuan individu pemain. Dengan pengalaman dan wawasan Simon, ada harapan besar bagi tim muda Indonesia untuk tampil lebih baik di ajang internasional mendatang.
Kehadiran Simon Tahamata di latihan bukan hanya memberi dukungan kepada pemain, tetapi juga berfungsi sebagai motivasi tambahan. Pelatih Nova Arianto berkomitmen untuk memanfaatkan semua masukan dari Simon agar Timnas Indonesia U-17 siap berkompetisi di pentas tinggi seperti Piala Dunia U-17.
Dengan berbagai persiapan yang dilakukan, masyarakat sepakbola Indonesia memiliki harapan besar akan penampilan tim di event-event mendatang. Perhatian dan dukungan dari berbagai pihak adalah kunci untuk menciptakan generasi pemain yang akan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
