Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, merasakan kebahagiaan yang mendalam atas kedatangan legenda sepak bola AFC Ajax, Simon Tahamata, yang kini menjabat sebagai kepala pencari bakat PSSI. Kehadiran Simon di pusat pemusatan latihan di Bali pada 4 Agustus 2025 memberikan kesempatan berharga bagi tim asuhan Nova untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman dari sosok yang memiliki rekam jejak cemerlang dalam dunia sepak bola.
Saat ini, Timnas Indonesia U-17 sedang menjalani training camp (TC) yang berlangsung di Bali hingga awal Agustus mendatang. Ini adalah bagian dari persiapan menjelang Piala Dunia U-17 yang akan digelar di Qatar pada 2025. Mengingat tantangan yang dihadapi di tingkat internasional, kehadiran Tahamata diharapkan dapat memberikan angin segar dan dukungan signifikan bagi perkembangan tim.
Nova Arianto tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya atas kehadiran Simon. Dalam unggahan di media sosial, ia mengungkapkan rasa terima kasih dan optimisme. “Terima kasih coach Simon Tahamata berkenan hadir di pemusatan latihan timnas U-17 Indonesia di Bali,” tulis Nova. Ia juga menekankan pentingnya bagi tim untuk bersikap terbuka dan mau belajar dari pengalaman orang lain. “Ini adalah proses pembelajaran yang baik apabila kita belajar dari orang yang lebih berpengalaman,” tambah Nova.
Kehadiran Simon diharapkan dapat memberikan pandangan baru dan strategi yang diperlukan untuk mempersiapkan tim dalam menghadapi kompetisi mendatang. Sebelum terjun di Piala Dunia, Timnas Indonesia U-17 juga akan mengikuti Piala Kemerdekaan di Medan, di mana mereka akan berhadapan dengan Afrika Selatan dan Tajikistan, dua tim yang juga akan bertanding di Piala Dunia U-17 2025. Pertandingan ini menjadi kesempatan emas untuk mengasah keterampilan dan memperbaiki strategi tim.
Nova menekankan pentingnya masukan dari Simon Tahamata dalam proses persiapan ini. “Pastinya kami sangat terbuka dengan kehadiran coach di Bali, pada akhirnya kami membutuhkan masukan dari coach Simon agar timnas U-17 Indonesia bisa lebih berkembang dan lebih siap untuk menghadapi event Piala Dunia U-17 2025,” ungkapnya.
Simon Tahamata, yang selama ini dikenal dengan kualitas strategis dan kemampuannya dalam membuka bakat-bakat muda, diharapkan dapat memberikan sentuhan magis pada program pelatihan timnas. Keterlibatannya dalam TC bukan hanya menjadi ajang berbagi ilmu, tetapi juga menjadi jembatan bagi perkembangan sepak bola Indonesia ke depannya.
Proses belajar yang berlangsung selama TC di Bali akan menjadi momentum penting bagi pemain muda. Nova Arianto bertekad menjadikan pengalaman ini sebagai langkah awal untuk mencapai tujuan bersama yaitu mengangkat prestasi sepak bola Indonesia ke level yang lebih tinggi. “Semua punya tujuan yang sama untuk melihat sepak bola Indonesia berprestasi,” tutup Nova, menegaskan komitmennya untuk terus berbenah.
Dengan dukungan Simon Tahamata, diharapkan Timnas Indonesia U-17 dapat memanfaatkan setiap peluang untuk belajar dan berkembang. Kegiatan ini menunjukkan bahwa federasi sepak bola Indonesia semakin serius dalam mengelola dan mempersiapkan masa depan sepak bola nasional, khususnya dalam meraih prestasi di pentas dunia.
Keberhasilan tim dalam Piala Dunia U-17 tidak hanya bergantung pada pelatihan, tetapi juga pada semangat kolaboratif yang ditunjukkan oleh semua pihak yang terlibat, termasuk para pelatih dan pemain. Dengan terus menerapkan prinsip belajar sepanjang hayat, Timnas U-17 Indonesia memiliki harapan yang besar untuk menciptakan prestasi gemilang di kancah internasional.
