Saga transfer Ademola Lookman dari Atalanta ke Inter Milan kini menjadi sorotan utama di kancah sepak bola Italia. Pemain internasional Nigeria berusia 27 tahun ini telah secara terbuka menyatakan keinginannya untuk pindah setelah Atalanta menolak tawaran kedua dari Nerazzurri. Langkah drastis yang diambil Lookman melibatkan penghapusan semua jejaknya di Atalanta dari media sosial, serta mogok latihan selama tiga hari berturut-turut. Tindakan ini menunjukkan betapa seriusnya tekad Lookman untuk bergabung dengan Inter.
Melihat situasi ini, Atalanta belum memberikan sanksi disiplin atau denda terhadap Lookman. Menurut laporan dari Corriere dello Sport, klub asal Bergamo tersebut memilih untuk tidak memperkeruh keadaan, setidaknya untuk sementara waktu. Hal ini menambah kompleksitas dalam hubungan antara pemain dan klub, mengingat bahwa Atalanta berhak menahan gaji Lookman berdasarkan perjanjian kolektif Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) karena absennya dia tanpa izin.
Konflik ini berawal dari keyakinan Lookman yang percaya bahwa Atalanta telah memberikan jaminan untuk mengizinkannya pindah jika tawaran yang layak datang. Inter Milan sendiri telah mengajukan tawaran kedua senilai 42 juta euro plus bonus 3 juta euro, namun tawaran ini lagi-lagi ditolak karena Atalanta mematok harga 50 juta euro. Dalam konteks ini, baik Lookman maupun Inter menghadapi dilema besar; wanti-wanti seolah-olah menjadikan situasi ini semakin rumit.
Lookman, yang mencatatkan 52 gol dan 21 assist dalam 118 penampilan dengan Atalanta, merasa dikhianati, terutama mengingat klub sempat menolak tawaran dari Paris Saint-Germain pada Agustus lalu. Aksi mogoknya ini tidak hanya menarik perhatian media, tetapi juga mendapatkan dukungan dari akun resmi timnas Nigeria, Super Eagles, yang menunjukkan solidaritas kepada sang pemain.
Sementara itu, situasi ini belakangan mirip dengan saga transfer Teun Koopmeiners ke Juventus tahun lalu. Atalanta nampaknya kembali terjebak dalam dinamika pemain-pemain yang ingin meninggalkan klub, sehingga menambah tekanan pada manajemen. Musim Serie A 2025/2026 akan dimulai dalam 10 hari mendatang; waktu semakin mendesak bagi Inter, yang berharap dapat menyelesaikan transfer Lookman untuk memperkuat skuad mereka sebelum menghadapi AC Milan di laga pembuka.
Di sisi lain, Atalanta harus mempertimbangkan aspek finansial serta ambisi kompetitif mereka. Keputusan untuk mempertahankan Lookman dengan harga tinggi bisa berisiko, dan mungkin tidak sejalan dengan tujuan jangka panjang klub. Namun, memaksakan pemain utama untuk tetap tinggal juga dapat mempengaruhi kinerja tim di lapangan.
Apakah Lookman akan berhasil bergabung dengan Inter, atau sebaliknya, Atalanta akan memilih untuk mempertahankan bintangnya dengan segala konsekuensinya? Pertanyaan ini masih menggantung, dan semua mata kini tertuju pada kedua klub dalam beberapa hari ke depan. Seiring dengan meningkatnya tekanan dan ketidakpastian, hasil dari saga transfer ini akan menjadi salah satu cerita yang paling menarik untuk diikuti dalam waktu dekat.
