Legenda MU Berkomentar Usai Tewasnya Pele Palestina di Tangan Israel

Mantan pemain sepak bola Palestina, Suleiman Al-Obeid, yang dikenal dengan julukan "Pele Palestina", menjadi perhatian dunia setelah tewas akibat tembakan pasukan Israel di Jalur Gaza pada 6 Agustus 2025. Al-Obeid, 41 tahun, dilaporkan sedang menunggu bantuan kemanusiaan ketika insiden tragis tersebut terjadi, di tengah krisis kelaparan yang melanda wilayah tersebut. Pernyataan resmi dari Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) menegaskan, Al-Obeid adalah korban dari serangan yang mendapatkan kecaman keras dari berbagai kalangan.

Insiden tersebut memicu reaksi luas, salah satunya dari mantan bintang Manchester United, Eric Cantona. Melalui akun Instagramnya, Cantona mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Israel. Ia menulis, "Israel baru saja membunuh bintang tim nasional Palestina, Suleiman Al-Obeid, saat menunggu bantuan di Rafah. Ia dijuluki ‘Pele-nya Palestina’. Berapa lama lagi kita akan membiarkan mereka melakukan genosida ini??? Respect!” Unggahan tersebut disertai dengan gambar bendera Palestina dan mendapatkan respons luar biasa dari netizen, dengan lebih dari 246.000 tanda suka.

Konteks Krisis di Gaza

Jalur Gaza, yang dihuni lebih dari dua juta orang, dalam beberapa tahun terakhir mengalami kondisi kemanusiaan yang semakin memburuk. Serangan dari pasukan Israel, baik secara langsung maupun tidak, sering kali menimbulkan korban jiwa di kalangan warga sipil. Menurut laporan PFA, Al-Obeid adalah salah satu dari sekian banyak korban yang setiap harinya terpaksa berjuang untuk mendapatkan makanan dan bantuan lainnya. Kejadian tragis seperti ini mencerminkan kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat Gaza, khususnya di tengah situasi yang kian tidak menentu.

Dukungan dari Pesepak Bola International

Reaksi Cantona bukan satu-satunya. Banyak pesepak bola dan mantan pemain lainnya juga mulai mengungkapkan solidaritas mereka terhadap situasi di Palestina. Mereka menyerukan kesadaran global tentang tekad rakyat Palestina yang terus berjuang di bawah tekanan dan kekerasan. Dukungan ini mencakup banyak aspek, mulai dari penggalangan dana untuk bantuan kemanusiaan hingga kampanye media untuk mengedukasi masyarakat tentang situasi di wilayah tersebut.

Respons Masyarakat Internasional

Kejadian yang menimpa Al-Obeid juga mengundang perhatian media internasional. Banyak outlet berita menggambarkan insiden tersebut sebagai puncak dari krisis kemanusiaan yang lebih luas di Gaza. Aktivis hak asasi manusia turut angkat bicara, mendesak pemerintah dunia untuk mengambil tindakan dan menyerukan perlindungan terhadap warga sipil yang menjadi korban dalam konflik berkepanjangan ini.

Kondisi Al-Obeid dan Warisannya

Suleiman Al-Obeid meninggalkan jejak yang berarti di dunia sepak bola Palestina. Sebagai pemain, ia dikenal memiliki gairah yang kuat terhadap olahraga dan negara asalnya. Momen terakhir Al-Obeid saat menunggu bantuan menunjukkan betapa tragisnya kehidupan sehari-hari rakyat Palestina yang terperangkap dalam konflik. Ia tidak hanya dikenang sebagai pemain, tetapi juga sebagai simbol perjuangan rakyat Palestina.

Harapan untuk Masa Depan

Peristiwa ini mendorong harapan akan adanya perubahan dalam cara dunia memandang Palestina. Dukungan dari individu seperti Eric Cantona adalah langkah pertama untuk meningkatkan kesadaran publik. Seiring dengan pertumbuhan solidaritas internasional, diharapkan situasi di Gaza bisa mendapat perhatian dan tindakan nyata dari para pemimpin global.

Dengan kematian Suleiman Al-Obeid, pelajaran yang bisa diambil adalah betapa pentingnya suara global dalam menyuarakan keadilan. Sampai saat ini, tantangan untuk mencapai perdamaian dan keamanan yang berkelanjutan di Palestina dan Israel tetap menjadi isu krusial yang perlu mendapat perhatian serius dari seluruh dunia.

Exit mobile version