Patrick Kluivert saat ini merasakan kebahagiaan yang mendalam setelah calon pemain Timnas Indonesia, Daijiro Chirino, berhasil tampil dalam pertandingan melawan Cristiano Ronaldo. Dalam laga uji coba yang berlangsung dini hari tadi, tim yang dibela Chirino, Almeria, berhasil meraih kemenangan 3-2 atas Al Nassr, klub yang dihuni oleh megabintang Portugal itu.
Almeria yang kini berkompetisi di Liga 2 Spanyol, menunjukan performa luar biasa dengan mencetak tiga gol melalui Sergio Arribas dan Adri Embarba. Dari sisi Al Nassr, dua gol dicetak oleh Ronaldo, yang menegaskan daya impact yang masih dimilikinya di atas lapangan meski usianya sudah tidak muda lagi.
Daijiro Chirino Masuk di Babak Kedua
Dalam pertandingan yang cukup menarik ini, Daijiro Chirino, yang baru saja diperkenalkan sebagai pemain baru Almeria dari UD Castellon, diturunkan di awal babak kedua. Kehadirannya di lini belakang terbukti ampuh, dengan Almeria tidak kebobolan setelah ia masuk, sementara semua gol Al Nassr tercetak ketika ia masih berada di bangku cadangan.
Ini menjadi sinyal positif bahwa bek berusia 23 tahun tersebut bisa mendapatkan tempat permanen di skuad utama tim. Almeria sendiri memiliki peluang besar untuk promosi ke La Liga pada musim mendatang, setelah sebelumnya mereka berhasil finis di posisi enam di kompetisi Liga 2.
Foto Bareng Cristiano Ronaldo
Setelah pertandingan, Daijiro Chirino tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk berfoto bersama Cristiano Ronaldo. Momen ini bukan hanya berharga secara pribadi bagi Chirino, tetapi juga menjadi simbol semangat dan aspirasi bagi pemain muda Indonesia. “Bisa bermain melawan Ronaldo adalah mimpi yang menjadi kenyataan,” ungkap Chirino dengan wajah penuh senyuman.
Dalam konteks timnas, pencapaian Daijiro menarik perhatian publik Indonesia, mengingat latar belakangnya sebagai keturunan Indonesia. PSSI kini sedang proaktif mencari pemain-pemain keturunan untuk memperkuat skuad, dan tidak menutup kemungkinan bahwa pemain seperti Chirino akan menjadi target yang patut dipertimbangkan ke depannya.
Chirino memiliki garis keturunan dari Maluku, membuatnya semakin relevan dalam pencarian bakat berdarah Indonesia. “Usianya masih muda, jadi masih banyak waktu untuk mengembangkan karirnya di level yang lebih tinggi,” ujar Kluivert, yang kini menjadi Direktur Teknik di Federasi Sepak Bola Belanda.
Kesempatan untuk Timnas Indonesia
Kini, mata pencinta sepak bola Indonesia tertuju kepada pergerakan Daijiro Chirino di Almeria. Jika ia terus memperlihatkan performa bagus di level klub, bukan tidak mungkin namanya akan dipanggil untuk memperkuat timnas di masa depan. Meskipun PSSI saat ini lebih fokus pada pengembangan talenta muda di posisi depan, potensi untuk memanggil Chirino sebagai bek tetap terbuka lebar.
Dengan masih berusia 23 tahun, banyak hal bisa terjadi dalam karir seorang pemain. Banyak pengamat melihat bahwa kehadiran tokoh-tokoh seperti Chirino bisa menjadi langkah maju bagi sepak bola Indonesia. Menyatukan kekuatan lokal dan keturunan untuk membangun tim yang lebih kompetitif di pentas internasional.
Keberhasilan Almeria dalam mengalahkan tim sekelas Al Nassr sekaligus menjadi momentum berharga untuk perjalanan Daijiro Chirino dan memungkinkan bagi para pemain Indonesia lainnya untuk mengejar mimpi yang sama. Usai pertandingan ini, perhatian kini tertuju pada langkah selanjutnya dari bek bertalenta ini, serta peluangnya untuk mewakili Indonesia di kancah yang lebih besar.
