Manajer timnas voli putri Indonesia U-21, Nita Pongky, mengonfirmasi bahwa Junaida Santi tidak akan dipaksa untuk tampil melawan Italia pada babak 16 besar Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 yang akan digelar pada Rabu, 13 Agustus 2025, di Jawa Pos Arena. “Kita tidak akan paksa dia bermain nanti. Kalau dia siap main, maka akan dimainkan. Kalau tidak siap, tidak akan dipaksa main,” ujar Nita.
Santi saat ini sedang dalam proses pemulihan akibat cedera lutut yang didapatnya saat menghadapi Argentina pada pertandingan terakhir fase grup. Dia mengungkapkan, “Saya merasa masih sakit,” menggambarkan kondisi terakhirnya. Pelatih timnas voli Indonesia U-21, Marcos Sugiyama, juga menegaskan pentingnya pemeriksaan kondisi fisik Santi sebelum pertandingan. “Kami sedikit kurang beruntung. Santi masih harus dicek kondisinya sebelum kami menjalani pertandingan berikutnya,” jelas Sugiyama.
Kehilangan Junaida Santi bisa berdampak signifikan bagi tim Merah Putih, mengingat dia merupakan salah satu pemain kunci dan pencetak poin terbanyak tim. Selama lima pertandingan di fase grup, Santi telah mengumpulkan total 89 poin, yang terdiri dari 81 pukulan, empat blok, dan empat servis as. Ia saat ini berada di posisi kedua daftar pencetak poin terbanyak turnamen, hanya kalah dari pemain Jepang, Sae Omori, yang mengoleksi 91 poin.
Dia menjadi tulang punggung tim dalam menjalani turnamen ini. Kehilangan Santi di posisi ini akan menyulitkan Indonesia, terutama setelah sebelumnya tim juga mengalami cedera pada pemain Kadek Diva, yang menderita cedera pergelangan kaki saat melawan Puerto Riko.
Pertandingan melawan Italia menjadi penting bagi Indonesia, yang sedang berusaha melangkah lebih jauh dalam turnamen. Jika Santi dapat pulih dengan cepat, peluang Indonesia untuk meraih kemenangan akan semakin meningkat. Namun, memastikan kesehatan dan kesiapan fisik pemain menjadi prioritas utama bagi pelatih dan manajemen tim.
Junaida Santi terlahir di Sumatera Utara dan kini berusia 18 tahun. Keterampilan dan kemampuannya dalam mencetak poin telah menjadikannya salah satu pemain muda yang dipantau secara serius di turnamen ini. Penampilannya di lapangan telah menarik perhatian banyak pengamat voli, dan harapan publik akan kemampuannya untuk kembali bermain jelas sangat besar.
Dengan pengalaman yang masih muda, kondisi Santi menjadi sorotan penting menjelang pertandingan krusial ini. Tim Indonesia diharapkan dapat mengoptimalkan strategi bermain yang baik, terlepas dari kehadiran Santi di lapangan.
Selanjutnya, timnas voli Indonesia U-21 juga diwajibkan untuk mengeksplorasi opsi alternatif untuk menutupi potensi absennya Santi. Dengan beberapa pemain lain yang juga tampil baik di pertandingan sebelumnya, harapan untuk meraih kemenangan tetap ada.
Di babak 16 besar mendatang, menghadapi Italia bukanlah tugas yang mudah. Italia dikenal memiliki tim yang solid dan strategi permainan yang terencana. Oleh karena itu, persiapan mental dan fisik menjadi kunci bagi seluruh skuad untuk menghadapi tantangan ini.
Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 tahun ini menjadi salah satu ajang yang sangat dinanti para pencinta voli di Tanah Air. Inisiatif untuk membangun tim yang kuat dan berpengalaman jelas akan memberi keuntungan bagi perkembangan pemain muda Indonesia ke depan. Sementara semua mata akan tertuju pada kondisi Junaida Santi menjelang pertandingan, kualitas permainan tim secara keseluruhan juga akan menjadi faktor penentu dalam meraih hasil positif.
