Tijjani Reijnders Buka Peluang Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Apa Kata Dia?

Tijjani Reijnders, gelandang Manchester City yang berkewarganegaraan Belanda serta memiliki keturunan Maluku, Indonesia, membuka peluang untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia di masa depan. Dalam wawancara dengan media Malaysia, dia mengekspresikan rasa cinta terhadap budaya Indonesia dan keinginannya untuk berkontribusi bagi perkembangan sepak bola di tanah air.

Reijnders, yang kini berusia 27 tahun, telah menyadari bahwa kesempatan untuk bermain di Timnas Indonesia telah berakhir, terutama karena kendala regulasi yang mengatur status pemain. “Terkadang orang-orang lewat Instagram meminta saya untuk bergabung dengan Timnas Indonesia, tetapi ya, itu sudah tidak mungkin,” ungkapnya dengan nada penuh pengertian. Meski begitu, kecintaannya pada sepak bola Indonesia tidak pudar.

Sikap positif yang ditunjukkan Reijnders membuktikan bahwa keinginan kuat untuk membantu kemajuan tim nasional ada dalam dirinya. Dalam wawancara tersebut, dia menyatakan, “Ya (menjalani laga ekshibisi kontra Timnas Indonesia), atau seperti Patrick Kluivert (menjadi pelatih), kita lihat nanti.” Pernyataan ini menunjukkan ketertarikan dirinya untuk mengikuti jejak Patrick Kluivert, yang ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia pada Januari 2025. Kluivert sendiri ditugaskan untuk membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.

Patrick Kluivert, mantan pemain legendaris Timnas Belanda, telah membawa sejumlah staf dari Belanda untuk membantu menyukseskan misinya. Di bawah kepemimpinannya, Timnas Indonesia kini tengah bersiap menghadapi kualifikasi Piala Dunia 2026. Harapan masyarakat semakin tinggi, dan dengan kehadiran Kluivert, diharapkan tim bisa mengukir prestasi yang lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Reijnders juga memiliki hubungan yang dekat dengan Timnas Indonesia, mengingat adik kandungnya, Eliano Reijnders, saat ini membela Skuad Garuda. Hal ini semakin menguatkan ikatan emosionalnya dengan sepak bola Indonesia. “Budaya Indonesia cukup melekat pada diri saya, dan saya sangat menghargai hal itu,” tambahnya. Terlihat jelas, meskipun Riejnders tidak dapat bermain, dia tetap menyimpan harapan untuk terlibat dalam cara lain.

Reijnders dikenal sebagai pemain yang cerdas dengan kemampuan teknik yang baik. Kecintaannya tidak hanya pada sepak bola, tetapi juga pada kuliner Indonesia, seperti nasi goreng, mencerminkan ketertarikan mendalamnya pada negara asal nenek moyangnya.

Kendati saat ini beliau masih terikat dengan klubnya di Inggris, kemungkinan masa depan sebagai pelatih tetap ada. Banyak yang menilai, jika Tijjani Reijnders terjun menjadi pelatih, dia bisa membawa perspektif berbeda dan gaya bermain yang unik, berkat pengalaman bermain di level Eropa yang lebih tinggi.

Dalam dunia sepak bola, tidak jarang kita melihat mantan pemain meraih kesuksesan sebagai pelatih. Seiring dengan meningkatnya popularitas sepak bola Indonesia di kancah internasional, kehadiran pelatih-pelatih dengan latar belakang yang kaya menjadi salah satu cara untuk menstimulasi pertumbuhan olahraga ini di tanah air.

Dengan peluang Tijjani Reijnders menjadi pelatih Timnas Indonesia, banyak yang berharap agar kontribusinya tidak hanya terbatas pada jabatan, tetapi juga dalam membawa budaya kerja dan disiplin ala Eropa ke dalam sepak bola Indonesia. Yakinlah, penggemar tim Garuda akan mendukung penuh jika Reijnders benar-benar mengambil langkah ini, mengikuti jejak Patrick Kluivert.

Melihat tren ini, dukungan kepada para mantan pemain legendaris untuk berkontribusi sebagai pelatih di Indonesia semakin menguat. Ini bukan hanya akan memberikan pengalaman berharga bagi pemain muda, tetapi juga akan memperkuat cahaya harapan bagi segenap pecinta sepak bola tanah air. Apakah Tijjani Reijnders akan menjadi bagian dari sejarah tersebut? Kita tunggu perkembangan selanjutnya.

Exit mobile version