Real Madrid menghadapi tantangan signifikan dalam laga perdana La Liga musim ini setelah hanya mampu meraih kemenangan tipis 1-0 atas Osasuna. Pelatih tim, Xabi Alonso, mengungkapkan bahwa kesulitan Madrid dalam membongkar pertahanan lawan yang diorganisir dengan rapat menjadi penghalang utama bagi timnya. Pemain-pemain Madrid, menurut Alonso, belum memiliki cukup pengalaman dalam menghadapi tim yang bermain dengan garis pertahanan rendah, yang mengakibatkan sulitnya menemukan celah di lini belakang Osasuna.
Alonso menjelaskan bahwa kombinasi permainan di sisi kiri yang dilakukan oleh Vinicius Junior dan Alex Carreras sebenarnya menunjukkan potensi. Namun, meskipun beberapa kali berhasil mendekati pertahanan lawan, timnya kesulitan untuk menciptakan umpan-umpan akhir yang presisi. “Osasuna mengadopsi pendekatan untuk menutup ruang sehingga sulit untuk menemukan celah. Dalam beberapa situasi, kami bisa menembus garis pertahanan mereka terutama lewat sisi kiri, tetapi kami tidak bisa menemukan umpan final,” ujar Alonso dalam pernyataannya di laman resmi klub.
Pelatih asal Spanyol itu juga mencatat bahwa meski pertahanan timnya tidak tertembus oleh Osasuna, Madrid masih perlu meningkatkan kreativitas khususnya di sepertiga lapangan akhir. “Kami banyak bermain di area lawan, namun kami kurang kreatif di sepertiga lapangan akhir untuk menciptakan peluang,” tambahnya. Alonso optimis, dengan tambahan waktu latihan, para pemain dapat beradaptasi dan menemukan solusi untuk membongkar pertahanan lawan di pertandingan-pertandingan mendatang.
Data menunjukkan bahwa Real Madrid tidak hanya kesulitan membongkar pertahanan Osasuna, tetapi juga menunjukkan adanya masalah dalam efisiensi serangan mereka. Sebagai tim yang biasanya dominan, Madrid telah kehilangan beberapa momen berharga yang memerlukan ketepatan dalam penyelesaian akhir. Dengan baru satu gol yang tercipta di laga ini, tantangan untuk mengasah teknik dan taktik di depan gawang lawan semakin terasa mendesak.
Dalam pertandingan ini, performa pertahanan Madrid juga layak dicatat. Osasuna tidak mampu menciptakan banyak peluang berbahaya, dan hal ini menunjukkan bahwa sistem defensif tim Madrid terbilang solid meskipun ada area yang perlu diperbaiki. Dengan komposisi pemain yang bervariasi, Alonso berharap pertahanan yang kuat dapat berlanjut, sementara fokus terhadap meningkatkan kreativitas serangan harus menjadi prioritas.
Kedepannya, Madrid diharapkan dapat memanfaatkan waktu latihan untuk mengeksplorasi taktik yang lebih efektif dalam menghadapi lawan-lawan yang menerapkan strategi serupa dengan Osasuna. Keberhasilan dalam membongkar pertahanan dari tim-tim yang mengandalkan garis pertahanan rendah menjadi esensial agar Madrid bisa meraih hasil maksimal di La Liga musim ini.
Dengan skuat yang terlatih dan pengalaman yang terus berkembang, aspirasi Madrid untuk kembali meraih gelar juara liga akan sangat bergantung pada kemampuan mereka untuk beradaptasi dan memecahkan masalah di lapangan. Dukungan dari fans dan kepuasan terhadap permainan di hari-hari yang akan datang diharapkan dapat memberikan momentum positif bagi tim dalam meraih kesuksesan.
Alonso dan timnya tidak hanya dituntut untuk beradaptasi secara taktis, tetapi juga harus mengasah kepekaan dalam membaca permainan lawan. Kemenangan tipis ini mungkin menjadi pelajaran berharga yang mendorong Madrid untuk lebih cermat dan kreatif di pertandingan mendatang.
