Real Madrid memulai musim LaLiga 2025/26 dengan kemenangan tipis 1-0 atas Osasuna di Santiago Bernabéu, namun perhatian utama justru tertuju pada keputusan pelatih Xabi Alonso untuk mencadangkan Rodrygo Goes. Penyerang asal Brasil yang berusia 24 tahun tersebut tidak memperoleh kesempatan bermain sama sekali dalam laga pembuka tersebut meski posisi dan performanya sebelumnya dianggap cukup solid.
Pelatih Xabi Alonso menjelaskan keputusan tersebut murni didasarkan pada pertimbangan teknis, bukan karena adanya niat untuk melepas sang pemain. “Ini baru satu pertandingan,” ujar Alonso. Ia menambahkan bahwa jika dalam tiga bulan ke depan Rodrygo masih tidak memperoleh menit bermain, maka situasinya akan berbeda. “Mari kita lihat, ini hanya soal kondisi pertandingan dan keputusan saya,” lanjutnya, menegaskan bahwa Rodrygo tetap menjadi bagian dari rencananya untuk musim ini.
Namun, di tengah keputusan ini, berbagai rumor kepindahan Rodrygo ke Premier League semakin mengemuka. Beberapa klub besar Inggris, seperti Liverpool, Arsenal, dan Manchester City, dilaporkan tengah memantau situasi sang pemain. Meski belum ada pembicaraan resmi mengenai transfer, ketertarikan ini menunjukkan bahwa masa depan Rodrygo di Real Madrid bisa jadi dikurang pasti.
Berdasarkan sumber dari ESPN, Real Madrid baru akan mempertimbangkan tawaran jika nominalnya mencapai €80 juta (Rp 1,4 triliun), dengan banderol ideal di kisaran €100 juta (Rp 1,6 triliun). Menariknya, ini setelah Madrid menemani Rodrygo di LaLiga selama hampir enam tahun sejak ia diboyong dari Santos pada tahun 2018 dengan biaya sekitar €54 juta (Rp 930 miliar).
Situasi Rodrygo saat ini cukup kontras jika dibandingkan dengan momen-momen krusial yang pernah ia jalani. Penggawa muda ini dikenal sebagai penyelamat di momen-momen penting, termasuk saat mencetak dua gol dalam waktu 60 detik yang membawa Madrid meraih comeback legendaris di semifinal Liga Champions 2022 melawan Manchester City. Akan tetapi, dengan hadirnya pemain-pemain bintang seperti Kylian Mbappé, Vinícius Júnior, dan Jude Bellingham, perannya mulai terpinggirkan.
Dalam analisis lebih mendalam, banyak pengamat sepak bola yang menilai dampak dari performa tim dan skema permainan Madrid di bawah asuhan Alonso juga berpengaruh pada posisi Rodrygo. Meskipun tim terlalu mendominasi penguasaan bola hingga mencapai 70 persen dalam pertandingan pembuka, mereka kesulitan untuk menembus pertahanan solid Osasuna. Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan untuk melakukan penyesuaian taktik, yang mungkin akan mempengaruhi peluang bermain Rodrygo ke depannya.
Di sisi lain, walaupun Xabi Alonso merasakan ada banyak hal positif dari kemenangan tersebut, tantangan di depan masih banyak. Kemenangan ini menjadi awal dari perjalanan panjang di musim yang baru, dan Alonso menegaskan perlunya stabilitas agar tim bisa terus berkembang.
Dengan bursa transfer yang semakin mendekati penutupan, situasi Rodrygo akan terus dipantau dengan ketat. Premier League tampaknya menjadi destinasi menarik jika ia benar-benar memutuskan untuk meninggalkan Madrid, apalagi jika kehadirannya dianggap lebih bermanfaat di klub-klub Inggris yang tengah mencari pemain kreatif dan fleksibel.
Sementara itu, Real Madrid masih mencari formula sempurna untuk menyikapi kompetisi yang keras di LaLiga dan Eropa. Perkembangan dari saga transfer Rodrygo ini tidak hanya akan berdampak pada Madrid tetapi juga bisa mengubah dinamika permainan di liga-liga besar Eropa lainnya.
