FC Twente Putuskan Nasib Mees Hilgers: Keputusan Penting untuk Tim

Situasi Mees Hilgers di FC Twente semakin rumit. Bek berusia 24 tahun ini tampaknya sudah tidak termasuk dalam rencana pelatih Joseph Oosting. Hal ini terlihat dari ketidakikutsertaannya dalam line-up tim selama beberapa pertandingan di awal Eredivisie 2025/2026. Pada pekan kedua, Hilgers kembali tidak terlihat saat FC Twente menghadapi PSV Eindhoven, yang menunjukkan bahwa manajemen klub mulai kehilangan kesabaran terhadapnya.

Direktur Teknik FC Twente, Jan Streuer, memberikan pernyataan dukungan untuk keputusan Oosting yang mencoret Hilgers dari skuad. Streuer mengakui bahwa Hilgers telah menunjukkan ambisi yang tinggi sejak bergabung dengan tim lima tahun lalu. Namun, situasi ini menunjukkan adanya ketidakcocokan antara motivasi pemain dan kebutuhan tim. “Mees telah bermain untuk FC Twente selama lima tahun dan sejak awal menunjukkan bahwa ia memiliki ambisi untuk melangkah lebih jauh,” kata Streuer dalam wawancara dengan Tubantia.

Sebelum mencoret Hilgers, FC Twente sempat menetapkan target untuk melepaskannya sebelum 1 Agustus 2025. Namun, rencana tersebut tidak terlaksana, dan kontrak Hilgers yang hanya tersisa satu musim lagi membuat situasi semakin mendesak. Kini, nilai pasar Hilgers dipatok di angka 6,5 juta euro atau sekitar Rp123,1 miliar menurut Transfermarkt. Hal ini menunjukkan bahwa FC Twente masih melihat potensi dalam diri Hilgers, meskipun situasinya saat ini tidak mendukung.

Oosting menegaskan bahwa hanya pemain yang ingin berkomitmen dan memiliki motivasi yang tinggi yang akan dipilih untuk berlaga. Dalam upaya untuk memperkuat skuad, manajemen FC Twente merekrut bek baru, Stav Lemkin, untuk memperbaiki lini belakang tim. Lemkin berhasil beradaptasi dengan gaya permainan tim dan menjadi salah satu pemain yang diharapkan dapat mengisi kekosongan yang ditinggalkan Hilgers.

Menghadapi krisis ini, FC Twente memilih untuk bertindak dengan cepat. Streuer menekankan bahwa penting untuk tidak menunggu terlalu lama agar tidak terkejut di akhir bursa transfer. Ia juga menyatakan ketidakadekan untuk menempatkan bek tengah dengan kontrak panjang di bangku cadangan sementara ada kemungkinan Hilgers pergi dalam waktu dekat.

Keputusan FC Twente untuk tidak memasukkan Hilgers dalam tim utama juga menunjukkan adanya evaluasi menyeluruh dari manajemen mengenai komposisi pemain yang ada. Hal ini menggambarkan betapa seriusnya FC Twente dalam meraih hasil maksimal di kompetisi domestik. Dalam konteks ini, langkah cepat untuk merekrut pemain baru menjadi sangat penting untuk menjaga performa tim dalam menghadapi pertandingan-pertandingan mendatang.

Sementara itu, reaksi publik terhadap situasi Hilgers cukup besar. Banyak suporter menilai bahwa langkah yang diambil oleh FC Twente merupakan keputusan yang tepat demi masa depan tim. Namun, ada juga yang menyayangkan situasi ini, mengingat potensinya yang masih bisa digali lebih jauh.

Dalam dunia sepakbola, dinamika seperti ini tidak jarang terjadi. Meski demikian, FC Twente tampaknya berusaha untuk tetap fokus pada tujuan jangka panjang mereka. Investasi dalam pemain baru adalah langkah strategis untuk mendorong kesuksesan tim, meski harus ada pengorbanan terhadap pemain yang tidak lagi sesuai dengan filosofi pelatih.

Dengan waktu yang semakin mendekat ke tenggat bursa transfer, publik dan para penggemar FC Twente menanti keputusan akhir mengenai masa depan Mees Hilgers. Apakah dia akan tetap bertahan di klub ataukah akan menerima tawaran dari tim lain, akan menjadi salah satu hal menarik untuk diikuti dalam beberapa minggu ke depan.

Exit mobile version