Putri KW Gagal ke Final Kejuaraan Dunia BWF, Namun Tetap Puas dengan Performa

Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, menunjukkan kinerja yang mengesankan meskipun gagal mencapai final di Kejuaraan Dunia BWF 2025 yang berlangsung di Paris, Prancis. Putri berhasil meraih medali perunggu, mengakhiri kekeringan prestasi medali untuk sektor tunggal putri Indonesia yang telah berlangsung selama sepuluh tahun. Ini adalah pencapaian yang sangat berarti bagi perkembangan bulu tangkis putri Indonesia, setelah terakhir kali mereka mendapatkan medali pada 2015 melalui Lindaweni Fanetri.

Dalam pertandingan semifinal yang berlangsung di Adidas Arena pada 30 Agustus 2025, Putri menghadapi unggulan Jepang, Akane Yamaguchi. Ia harus menelan kekalahan dengan skor 17-21, 21-14, dan 6-21. Meskipun harus puas dengan posisi ketiga, Putri mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya karena dapat menyumbangkan medali bagi Indonesia. “Sangat luar biasa bisa mendapatkan medali perunggu di sini,” ucapnya dalam keterangan resmi.

Perjalanan Menuju Medali

Perjalanan Putri menuju semifinal tidak mudah. Di babak perempat final, ia berhasil mengalahkan mantan juara dunia Pusarla Venkata Sindhu, yang merupakan pencapaian signifikan. Ia menyatakan, “Kalau bisa diulang ke belakang rasanya sedih juga, tapi aku bisa berada di sini sekarang berkat orangtua dan orang-orang yang mendukung saat aku jatuh.” Ini menunjukkan bahwa perjalanan Putri dipenuhi dengan tantangan dan dukungan dari orang-orang terdekatnya.

Dalam menghadapi Yamaguchi, Putri menunjukkan semangat juang yang tinggi dengan memaksakan permainan ke gim kedua dan mencatatkan kemenangan. Namun, Yamaguchi berhasil merubah tempo permainan sehingga Putri kesulitan untuk mengikuti ritme dan akhirnya kalah telak di gim ketiga. Ini menambah catatan rekor pertemuan antara mereka menjadi 0-4, di mana Putri belum pernah menang atas Yamaguchi.

Fokus pada Perbaikan

Setelah memproses kekalahannya, Putri menyatakan ada beberapa aspek yang harus diperbaiki, termasuk fokus, fisik, dan pola permainan. Ia menggarisbawahi pentingnya kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pola permainan lawan. "Pastinya fokus dan fisik harus lebih ditingkatkan. Pola permainan juga semakin dimantapkan," ungkapnya.

Prestasi meraih perunggu ini menandakan kebangkitan sektor tunggal putri Indonesia, yang selama ini kurang mencolok di pentas dunia. Dengan peringkat saat ini yang menempatkannya di posisi sembilan dunia, Putri bertekad untuk terus berjuang agar bisa meraih hasil yang lebih baik di turnamen mendatang.

Ambisi ke Olimpiade

Walaupun gagal menembus final, pencapaian ini menjadi motivasi besar bagi Putri untuk berjuang lebih keras. Ia mengekspresikan keinginan untuk terus bersaing di tingkatan yang lebih tinggi dan berharap mampu berkompetisi di Olimpiade 2028. “Alhamdulillah bisa menjadi tunggal putri pertama Indonesia. Pastinya pingin ranking lebih baik lagi dan bisa bersaing di Top 10. Saya bermimpi ingin bermain di Olimpiade 2028 dan bisa naik podium,” imbuhnya.

Pernyataan ini mencerminkan semangat juang yang kuat dan komitmen Putri untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia. Keberhasilannya meraih medali perunggu di Kejuaraan Dunia BWF 2025 memang menjadi awal yang baik untuk mewujudkan ambisi besarnya.

Dengan segala pencapaian tersebut, Putri Kusuma Wardani bukan hanya sekadar atlet bulu tangkis, tetapi juga simbol harapan bagi masa depan olahraga tunggal putri Indonesia. Dengan dorongan, dukungan, dan kerja keras yang berkelanjutan, langkah Putri menuju kejayaan lebih tinggi tampaknya semakin dekat.

Exit mobile version