Pasangan ganda campuran Indonesia, Jafar Hidayatullah dan Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, dipastikan akan tetap berpartisipasi dalam rangkaian turnamen Asia 2025 meskipun Jafar baru saja pulih dari cedera engkel yang dialaminya sebelum Kejuaraan Dunia BWF 2025. Kepala Pelatih Ganda Campuran PBSI, Rionny Mainaky, mengkonfirmasi bahwa kondisi Jafar sudah cukup aman untuk tampil setelah pemantauan dan perawatan yang intensif.
Rangkaian tur Asia akan dimulai dengan Hong Kong Open 2025, yang berstatus Super 500, berlangsung dari 9 hingga 14 September. Setelah itu, mereka akan berlaga di China Masters 2025 (Super 750) pada 16 hingga 21 September, dan terakhir di Korea Open 2025 (Super 500) antara 23 hingga 28 September. “Kita akan ikut tiga turnamen ini sampai Korea, kemudian kita beri jeda dua minggu sebelum melanjutkan ke Denmark dan France,” ungkap Rionny di Pelatnas PBSI Cipayung.
Meskipun Jafar sempat mengalami cedera, Rionny menegaskan bahwa ia berada dalam kondisi yang baik untuk bertanding. “Jafar tidak mengalami masalah serius. Saya terus memantau kondisinya, dan dia aman untuk bermain di Hong Kong,” jelasnya. Jafar menjalani perawatan yang termasuk kompres untuk memastikan pemulihan cedera engkelnya.
PBSI menekankan bahwa target untuk Jafar dan Felisha tidak berkurang. Mereka diharapkan meraih hasil maksimal sesuai dengan level turnamen yang diikuti. Untuk turnamen Super 500, targetnya adalah juara, sementara di Super 750 diharapkan mencapai minimal final, dan di Super 1000 ditargetkan mencapai semifinal. “Kalau untuk Jafar/Felisha, targetnya seperti sebelumnya. Untuk Super 500 kita harapkan juara, Super 750 final, dan Super 1000 semifinal,” kata Rionny.
Meskipun Jafar/Felisha menjadi fokus utama, Rionny menyatakan bahwa PBSI tidak hanya memperhatikan satu pasangan. Pasangan lain seperti Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah dan Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil juga dipersiapkan untuk mengikuti tur Asia. “Kita tidak hanya spesialkan Jafar/Felisha, meskipun mereka memiliki potensi besar. Kita ingin semua pasangan bisa bersaing di level atas,” tambah Rionny.
Dia juga berharap bahwa selain Jafar/Felisha, pasangan ganda campuran lainnya dapat meraih prestasi yang mendekati mereka di kancah internasional. “Saya berharap yang lain juga bisa bersaing dan mau menemani Jafar/Felisha masuk dalam 10 besar dunia. Kalau ada lebih dari satu pasangan yang kompetitif, kita akan lebih kuat di arena internasional,” harap Rionny.
Keikutsertaan Jafar dan Felisha di tur Asia kali ini menjadi penting tidak hanya untuk membuktikan ketahanan mereka setelah cedera, tetapi juga untuk memperkuat posisi ganda campuran Indonesia di panggung dunia. Kemenangan serta hasil positif di turnamen yang akan datang bisa menjadi indikator bahwa pemulihan Jafar menunjukkan kemajuan yang signifikan.
Kompetisi di turnamen mendatang diprediksi akan ketat, namun Jafar dan Felisha optimis dapat meraih hasil terbaik. Mereka terus berlatih intensif untuk mempersiapkan diri. Dengan sokongan penuh dari tim pelatih dan medis, pasangan ini bertekad untuk memberikan penampilan terbaiknya.
Bagi penggemar bulu tangkis Tanah Air, perjalanan Jafar dan Felisha di tur Asia ini menjadi sorotan, dan banyak yang berharap mereka dapat memberikan kebanggaan untuk Indonesia. Peluang untuk meraih juara dan menciptakan prestasi baru di level internasional terbuka lebar.
