Mees Hilgers, pemain belakang FC Twente, baru-baru ini membuat keputusan mengejutkan dengan membatalkan keikutsertaannya dalam FIFA Matchday pada September 2025 untuk memperkuat Timnas Indonesia. Dalam sebuah komunikasi pribadi dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, Hilgers menyampaikan permohonan maaf terkait keputusan tersebut. Situasi ini mengejutkan banyak penggemar, terutama karena ia seharusnya tampil dalam dua laga penting melawan Taiwan pada 5 September dan Lebanon pada 8 September di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Keputusan Hilgers untuk mundur dari tim nasional terkait dengan fokusnya mencari klub baru di tengah bursa transfer musim panas Eropa yang semakin mendekat. Dalam penjelasannya, Erick Thohir mengungkapkan rasa pengertian terhadap situasi yang dihadapi Hilgers. “Mees (Hilgers) kemarin telepon ke saya minta maaf. Ya, kembali yang saya bilang kita harus jaga juga para pemain secara personal, kesempatan mereka juga,” jelas Erick kepada wartawan. Pernyataan ini menunjukkan komitmen PSSI untuk tidak hanya mendukung Timnas, tetapi juga menghargai keinginan dan kebutuhan masing-masing pemain.
Erick menambahkan bahwa PSSI tidak ingin memaksakan pemain yang berada dalam kondisi kritis untuk memilih antara timnas dan karier profesionalnya. “Karena saya dulu saya bilang kan mereka bergabung di tim nasional ini ya memang bagian dari pengorbanan, tapi jangan juga kita mengorbankan mereka,” ujarnya. Pernyataan ini menegaskan bahwa PSSI memahami tekanan yang dihadapi para pemain saat harus memutuskan langkah selanjutnya dalam karier mereka.
Keputusan Hilgers muncul di saat krusial, di mana banyak klub Eropa masih membuka bursa transfer. Saat ini, Hilgers tengah berusaha mendapatkan tempat baru setelah gagal pindah ke Stade Brest di Ligue 1 Prancis, yang terhalang oleh waktu untuk menjalani tes medis. “Memang ada masalah dengan Mees untuk masalah transfernya. Kita beri kesempatan dia transfer di Eropa. Masih ada sampai tanggal 6 September untuk beberapa negara, ya, Turki dan lain-lain,” imbuh Erick.
Meskipun proses transfernya menghadapi beberapa kendala, peluang Hilgers untuk bergabung dengan klub baru tetap terbuka. Jendela transfer di liga-liga seperti Belgia, Polandia, Rusia, Yunani, hingga Swiss masih aktif, memberikan kesempatan bagi Hilgers untuk menemukan pelabuhan baru. Dalam konteks ini, keputusan untuk tidak bergabung dengan Timnas Indonesia menjadi langkah strategis baginya untuk memastikan masa depannya di level klub.
Situasi ini diketahui menjadi hal yang menggembirakan namun sekaligus mengecewakan bagi para pendukung Timnas Indonesia. Mees Hilgers sudah mulai menjadi salah satu pemain andalan yang diharapkan bisa memberikan kontribusi besar bagi Garuda. Penampilan solidnya di liga domestik dan pengalaman yang didapat di Eropa menjadikannya salah satu aset berharga bagi tim. Namun, langkah cerdasnya untuk fokus pada karier profesionalnya menunjukkan bagaimana pemain muda saat ini harus pintar dalam mengambil keputusan di tengah berbagai tekanan.
Melihat ke depannya, Timnas Indonesia akan terus berfokus pada persiapan menghadapi laga-laga berikutnya. Tanpa Hilgers, skuad Garuda tetap optimis untuk meneruskan tren positif di kancah internasional. PSSI juga diharapkan dapat menggandeng pemain-pemain berkualitas lainnya untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Hilgers, agar tim tetap kompetitif.
Dengan pengalaman yang dimiliki Hilgers di Eropa, tentunya keputusan ini bukan hanya demi kepentingan jangka pendek, tetapi juga bakal bisa memengaruhi perjalanan kariernya ke depannya. Semoga dalam waktu dekat, Harapan untuk melihatnya membela Timnas Indonesia di masa mendatang tetap terwujud.
