Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan bahwa laga timnas Indonesia melawan timnas Lebanon akan berfungsi sebagai simulasi penting menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang dijadwalkan berlangsung bulan Oktober mendatang. Pertandingan ini menjadi krusial, mengingat tim Garuda akan menghadapi Arab Saudi dan Irak di putaran keempat kualifikasi.
Laga tersebut akan dilaksanakan di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, pada Selasa (9/9), setelah timnas Indonesia meraih kemenangan telak 6-0 atas timnas Taiwan pada Jumat (5/8) lalu. Erick menjelaskan bahwa pertandingan melawan Lebanon yang berasal dari Timur Tengah ini bertujuan untuk menyiapkan strategi serta mental tim, sebelum menghadapi kedua tim tangguh tersebut.
“Laga melawan timnas Lebanon akan sangat bermanfaat sebagai persiapan menghadapi Arab Saudi dan Irak di putaran empat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia,” ungkap Erick dalam sebuah sesi latihan timnas di Stadion GBT, seperti dikutip dari akun Instagram resminya.
Di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia tergabung dalam Grup B bersama dengan Arab Saudi dan Irak. Mereka akan melakoni pertandingan pertama melawan tuan rumah Arab Saudi di King Abdullah Sport City, Jeddah, pada 9 Oktober, diikuti dengan laga melawan Irak pada 12 Oktober. Dalam format kualifikasi ini, hanya dua juara grup yang berhak lolos langsung ke Piala Dunia.
Simulasi pada Laga Melawan Lebanon
Keputusan PSSI untuk menjadwalkan laga melawan Lebanon setelah sebelumnya berencana menghadapi Kuwait adalah langkah yang strategis. Kuwait mundur dari jadwal pertandingan, dan Indonesia kemudian menghadapi Taiwan yang berakhir dengan kemenangan besar. Pertandingan ini tidak hanya memberikan kepercayaan diri kepada pemain, tetapi juga mempertajam keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi lawan-lawan di kualifikasi.
Pelatih timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menyatakan harapannya untuk mempertahankan formasi yang digunakannya saat melawan Taiwan. Dengan formasi 4-2-3-1, Kluivert menunjuk Rizky Ridho, Jordi Amat, Yakob Sayuri, dan Shayne Pattynama di barisan belakang. Pelatih asal Belanda ini mengungkapkan keinginannya untuk menyempurnakan strategi yang telah diterapkan dan melakukan beberapa perbaikan sebelum laga melawan Lebanon.
“Dalam pertandingan melawan Lebanon, saya tidak ingin mengubah sistem, tetapi ingin menyempurnakannya. Eksekusi sistem yang saya minta oleh para pemain sudah dilakukan dengan baik,” tegas Kluivert pada konferensi pers setelah kemenangan atas Taiwan.
Fokus pada Kualifikasi Piala Dunia 2026
Persiapan matang menjelang Kualifikasi Piala Dunia merupakan langkah yang krusial bagi timnas Indonesia. Dengan waktu persiapan yang semakin mendekat, para pemain dituntut untuk beradaptasi dengan skema permainan dan strategi baru yang dibawa Kluivert. Keberhasilan dalam laga melawan Lebanon diharapkan tidak hanya menghasilkan kemenangan, tetapi juga memberi paduan pola permainan yang solid dan efisien.
Dari aspek mental, Erick Thohir juga mengingatkan bahwa kemenangan dalam laga persahabatan dapat meningkatkan kepercayaan diri tim. Timnas Indonesia membutuhkan hasil positif untuk membangun semangat dan motivasi memasuki ujian sesungguhnya di babak kualifikasi yang sesungguhnya.
Pertandingan ini diharapkan menjadi lebih dari sekadar ajang uji coba, melainkan juga titik balik bagi timnas Indonesia untuk meraih prestasi di tingkat internasional. Dengan dukungan penuh dari PSSI dan fan, harapan untuk melihat timnas Indonesia berkompetisi di panggung dunia semakin menguat.
