Timnas Indonesia yang bertanding melawan Lebanon pada pertandingan kedua FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo pada Senin malam (8/9/2025) harus puas dengan hasil imbang 0-0. Hasil ini menjadi perhatian banyak pihak karena sebelumnya Indonesia sukses meraih kemenangan besar 6-0 melawan Taiwan dalam pertandingan FIFA Matchday pertama. Pertandingan melawan Lebanon dianggap sebagai ujian penting bagi Timnas Garuda menjelang putaran kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan menghadapkan mereka dengan Irak dan Arab Saudi.
Sejak awal pertandingan, Indonesia mendominasi penguasaan bola, namun kesulitan untuk membongkar pertahanan solid yang diterapkan oleh Lebanon, yang dikenal dengan julukan "The Cedars". Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, mencoba memanfaatkan permainan di sayap untuk menciptakan peluang, namun usaha tersebut sering kali terhalang oleh taktik defensif Lawan yang menempatkan banyak pemain di area pertahanan.
Masuknya Peluang yang Terlewatkan
Di babak pertama, meski Indonesia lebih banyak menguasai bola, tendangan ke gawang yang mengarah tepat sasaran nyaris tidak ada. Peluang terbaik Indonesia tercipta melalui sepakan Stefano Lilipaly pada menit ke-35, yang sayangnya masih melambung tinggi di atas mistar gawang Lebanon. Kondisi ini menunjukkan tantangan yang dihadapi tim, di mana kreativitas di lapangan tengah terasa berkurang tanpa kehadiran sejumlah pemain kunci.
Memasuki babak kedua, Timnas Indonesia intens melakukan serangan. Namun, Lebanon tetap tangguh dalam menjaga lini belakangnya. Hingga menit ke-80, striker Ramadan Sananta disiapkan untuk masuk menggantikan pemain yang kurang berkontribusi di lini depan, berharap mampu memberikan dampak positif. Walau demikian, strategi ini tetap tidak membuahkan hasil.
Pelanggaran dan Ketegangan di Lapangan
Pertandingan ini juga diwarnai dengan ketegangan. Pada menit-menit akhir, terjadi beberapa insiden pelanggaran yang memicu keributan di lapangan, seperti saat pemain Lebanon, Husein Zein, melakukan tekel keras yang memancing protes dari para pemain Indonesia. Kejadian ini menunjukkan tingginya tensi antara kedua tim, terutama ketika pertandingan semakin mendekati akhir.
Walaupun hasil imbang ini mengecewakan bagi para pendukung, ada beberapa aspek positif yang bisa diambil. Penguasaan bola yang dominan dan kemampuan menciptakan peluang menunjukkan bahwa Timnas Indonesia sedang dalam jalur yang benar menuju perbaikan.
Jadwal Pertandingan Selanjutnya
Dengan hasil ini, Timnas Indonesia harus segera berbenah sebelum menghadapi dua tim tangguh, Irak dan Arab Saudi, dalam putaran kualifikasi Piala Dunia yang akan berlangsung pada 8-14 Oktober 2025. Pengalaman menghadapi Lebanon diharapkan bisa dijadikan pelajaran berharga bagi skuad Garuda untuk meningkatkan efisiensi serangan dan menjaga konsistensi permainan.
Dengan strategi permainan yang masih perlu diperbaiki, para pemain diharapkan dapat memanfaatkan setiap momen latihan menjelang pertandingan selanjutnya dan fokus untuk meraih hasil optimal. Ke depannya, diharapkan Timnas Indonesia tidak hanya berada di posisi bersaing di level regional, tetapi juga mampu meningkatkan langkahnya di panggung dunia.
