Hendrawan: Pentingnya Mental Bertanding bagi Pebulu Tangkis Muda

Pemegang titel juara dunia tunggal putra tahun 2001, Hendrawan, menegaskan pentingnya mental bertanding bagi para pebulu tangkis muda dalam menjaga dan mengembangkan prestasi olahraga bulu tangkis di Indonesia. Dalam audisi umum yang dilakukan oleh PB Djarum, Hendrawan menyatakan bahwa pembinaan atlet sejak usia dini sangat krusial. Tiga kategori usia yang disasar, yaitu U-11, KU-11, dan KU-12, dinilai tepat untuk memulai proses pembelajaran dan pengembangan potensi mereka.

Hendrawan menjelaskan bahwa bakat yang terpilih dari audisi bukanlah jaminan untuk menjadi juara di masa depan. “Kami berusaha memberikan yang terbaik agar talenta mereka terus berkembang, tetapi tentu banyak faktor yang memengaruhi kesuksesan mereka,” ungkapnya dalam keterangan pada Rabu (10/9/2025). Hal ini menunjukkan bahwa proses pembinaan tidak hanya bergantung pada kemampuan teknis, tetapi juga pada aspek mental.

Sebagai seorang technical advisor di PB Djarum, Hendrawan menekankan beberapa kriteria dalam seleksi, termasuk teknik dasar, daya juang, dan semangat untuk belajar. “Di audisi ini, kami mencari atlet yang memiliki kemampuan dasar cukup lengkap, termasuk footwork dan semangat juang,” tambahnya. Tahap karantina juga menjadi kesempatan untuk menilai kesehatan fisik, karakter, serta kesiapan mental para pemain.

Selain Hendrawan, dua legenda bulu tangkis Indonesia, Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad, juga ikut terlibat dalam proses seleksi. Mereka mengamati bahwa setiap tahun, kualitas pemain muda dari berbagai daerah menunjukkan peningkatan yang signifikan. Liliyana menyatakan, “Audisi umum tahun ini saya melihat lebih baik secara kualitasnya. Bukan hanya kualitas, tetapi mental bertanding, daya juang, dan faktor lainnya juga kami perhatikan.”

Pentingnya mental bertanding dalam olahraga tidak bisa dipandang remeh. Mental yang kuat membantu atlet menghadapi tekanan, mengatasi kegagalan, dan tetap fokus pada tujuan. Hendrawan dan tim di PB Djarum berkomitmen untuk tidak hanya membentuk atlet yang kemampuannya mumpuni, tetapi juga memiliki karakter yang kuat.

Budaya kompetisi yang sehat dan pembinaan yang berkesinambungan diharapkan dapat mencetak lebih banyak atlet berbakat di masa depan. Dengan upaya yang dilakukan saat ini, Hendrawan berharap prestasi bulu tangkis Indonesia di kancah internasional semakin gemilang. “Kami berupaya agar semakin banyak atlet dari setiap sektor dan kelompok umur, sehingga bisa mengharumkan nama bangsa,” tuturnya.

Selama proses audisi, sangat penting untuk menjaga semangat dan motivasi para peserta. Hendrawan bersama timnya berusaha menciptakan lingkungan yang mendukung agar atlet dapat menunjukkan kemampuan terbaiknya. Selain aspek fisik, perhatian khusus diberikan pada kesehatan mental atlet muda, karena ini adalah aspek yang sering kali diabaikan di tingkat junior.

Regenerasi atlet bulu tangkis Indonesia menjadi fokus utama, terutama setelah prestasi bulu tangkis di pentas internasional mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Keterlibatan para legenda, seperti Hendrawan, Liliyana, dan Tontowi, diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi atlet muda untuk terus berkembang dan mencapai cita-cita mereka di dunia bulu tangkis.

Dengan langkah-langkah strategis yang diambil oleh PB Djarum, diharapkan dapat muncul bintang-bintang baru yang akan melanjutkan tradisi dan kejayaan olahraga bulu tangkis Indonesia. Para atlet muda diharapkan tidak hanya memiliki keterampilan di lapangan, tetapi juga mental yang kuat untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Exit mobile version