David Benavidez Tantang Canelo di Kelas 79,3 Kg: Raih Sabuk WBC!

David Benavidez secara tegas menantang Saul Canelo Alvarez untuk bertarung di kelas berat ringan 79,3 kilogram, dengan klaim bahwa ia kini memegang sabuk WBC. Dalam sebuah wawancara, Benavidez mengungkapkan keyakinannya bahwa Canelo takut untuk menghadapi dirinya, mengingat berbagai alasan dan dinamika yang telah terjadi di antara keduanya selama lebih dari tiga tahun terakhir.

Benavidez, yang memiliki rekor sempurna dengan 30 kemenangan tanpa kekalahan dan 24 di antaranya melalui KO, baru-baru ini meninggalkan divisi kelas menengah super. Ia kini bersiap untuk tampil di pertarungan ketiganya di kelas berat ringan, di mana ia akan mempertahankan gelar WBC-nya melawan Anthony Yarde pada 22 November mendatang di Riyadh, Arab Saudi. Kemenangan atas Yarde sangat penting untuk Benavidez, karena ia berambisi untuk menarik perhatian Canelo lagi, terutama setelah Alvarez kalah dari Terence Crawford awal bulan ini.

Benavidez menyatakan, “Dari cara dia menghadapi kehadiran saya di kelas 77 kg, dia jelas takut pada saya.” Hal ini merujuk pada kegagalan Canelo untuk segera melawan dirinya selama ini. Menurut Benavidez, Canelo seharusnya sudah berhadap-hadapan dengan dirinya jika memang ia benar-benar percaya bisa mengalahkannya. “Dia tidak punya peluang untuk mengalahkan saya sekarang. Saya sedang memasuki masa keemasan saya,” tambahnya.

Dalam pandangannya, Canelo telah menunjukkan keraguan saat berhadapan dengan petarung yang lebih besar dan kuat. Benavidez menyoroti bagaimana Canelo tidak dapat mengatasi lawan-lawannya yang lebih besar, seperti dalam pertarungan melawan Dmitry Bivol, di mana Canelo tampak kesulitan. “Dia melihat banyak hal dalam diri saya yang tidak bisa dia hentikan. Kecepatan, kekuatan, dan semangat juang saya sangat besar,” jelas Benavidez.

Menariknya, meskipun Canelo sebelumnya mengklaim bahwa dia tidak menolak untuk bertarung melawan Benavidez di masa depan, Benavidez meragukan kesungguhan tersebut. “Jika Canelo ingin naik, saya memiliki gelar juara dunia WBC di kelas 79,3 kg,” tegas Benavidez sambil menunjukkan ambisinya untuk mengumpulkan semua sabuk di divisi tersebut. Ia percaya bahwa setelah mengalahkan Bivol, posisinya akan semakin kuat dalam negosiasi untuk menghadapi Canelo.

Benavidez mencerminkan sikap optimisnya, mengatakan, “Kemampuan saya semakin meningkat di setiap pertarungan. Saya bukan hanya petinju, saya adalah seorang pejuang,” yang menunjukkan komitmennya untuk mengambil segala risiko di atas ring. Dengan mentalitas yang demikian, ia yakin akan menghasilkan performa yang lebih baik di setiap pertarungan yang dihadapinya.

Kekalahan Canelo dari Crawford memberi angin segar bagi harapan Benavidez untuk menghadapi bintang MMA tersebut. Belakangan ini, banyak penggemar dan analis tinju mulai mempertanyakan apakah waktu untuk pertarungan antara Benavidez dan Canelo sudah dekat. Meski Canelo masih memiliki nama besar dalam dunia tinju, performa dan determinasi Benavidez memberikan argumen yang kuat untuk menjadikannya lawan yang sepadan.

Selanjutnya, semua mata akan tertuju pada pertarungan Benavidez melawan Yarde, yang tidak hanya akan menjadi langkah penting bagi kariernya tetapi juga langkah besar dalam mewujudkan impiannya untuk bertarung melawan satu di antara petinju terbesar dalam sejarah tinju, yaitu Canelo Alvarez. Jika Benavidez berhasil memperkuat posisinya dengan kemenangan, potensi terjadinya pertarungan ini akan semakin besar, yang tentunya dinanti-nanti oleh para penggemar dan pencinta olahraga tinju di seluruh dunia.

Exit mobile version