West Ham Pecat Graham Potter Usai 8 Bulan Menangani Tim, Apa Penyebabnya?

West Ham United mengumumkan pemecatan Graham Potter sebagai manajer tim pada Sabtu, 27 September 2025, setelah delapan bulan masa kerjanya. Keputusan ini diambil seiring dengan performa buruk tim di awal musim 2025/26, di mana West Ham hanya berhasil meraih satu kemenangan dari enam pertandingan. Kemenangan tersebut didapat saat mereka menjamu Nottingham Forest dengan skor 3-0. Sementara itu, hasil buruk lainnya yakni lima kekalahan, semakin memperburuk posisi klub di Premier League.

Dalam pernyataan resmi klub, dijelaskan bahwa “hasil dan performa sejak paruh kedua musim lalu hingga awal musim ini tidak sesuai harapan.” Dewan direksi klub menilai perlu adanya perubahan untuk memperbaiki posisi tim dan menghindari keterpurukan lebih lanjut. Dalam konteks ini, Graham Potter, yang sebelumnya sukses bersama Brighton & Hove Albion dan Chelsea, gagal memenuhi ekspektasi yang diharapkan oleh manajemen dan penggemar.

Selain Potter, sejumlah staf pelatih juga ikut meninggalkan klub, termasuk Asisten Pelatih Bruno Saltor, pelatih tim utama Billy Reid, dan kedua pelatih kiper, Casper Ankergren dan Linus Kandolin. Keputusan ini menunjukkan bahwa klub ingin melakukan perubahan menyeluruh dalam upaya memperbaiki performa tim.

Tercatat, selama delapan bulan menangani West Ham, Potter hanya mampu membawa tim meraih enam kemenangan dari total 25 pertandingan. Catatan ini memberikan sinyal bahwa perubahan diperlukan, mengingat West Ham berisiko terdegradasi jika performa mereka tidak segera membaik.

Dalam pencariannya akan pelatih baru, West Ham telah mengidentifikasi beberapa kandidat, di antaranya Slaven Bilic, yang pernah menjabat sebagai pelatih klub tersebut, dan Nuno Espirito Santo. Bilic memiliki sejarah yang baik dengan klub, termasuk mengantar West Ham meraih kesuksesan di masa lalu. Di sisi lain, Nuno juga dikenal sebagai pelatih yang memiliki pengalaman di Premier League dan bisa membawa pendekatan baru bagi tim.

West Ham kini bersiap untuk menjalani pertandingan melawan Everton pada Senin malam. Menjelang pertandingan tersebut, status pelatih sementara masih belum ditentukan, menciptakan ketegangan bagi pemain dan penggemar. Klub harus segera menemukan pengganti yang tepat agar bisa melakukan rotasi dan memfokuskan kembali tim untuk mengejar poin yang hilang di awal musim.

Kondisi ini menjadi perhatian tidak hanya bagi para penggemar West Ham, tetapi juga untuk seluruh pencinta sepak bola di Inggris, dengan banyak yang berharap bahwa perubahan ini dapat membawa dampak positif bagi tim. Penggemar berharap dari langkah-langkah yang diambil ini, West Ham bisa segera memperbaiki posisi di klasemen dan menjauh dari zona terdegradasi.

Dengan situasi yang tidak menentu ini, West Ham perlu segera bersikap bijak dalam menentukan keputusan selanjutnya, baik dalam pencarian pelatih baru maupun dalam penataan strategi permainan untuk sisa musim ini. Di tengah ketidakpastian, harapan tetap ada agar klub asal London ini bisa bangkit dan kembali ke jalur kemenangan.

Exit mobile version