Ucapan Blunder Facundo Garces Jadi Sorotan Usai Malaysia Terima Sanksi FIFA

Facundo Garces, pemain naturalisasi Timnas Malaysia, kembali menjadi sorotan setelah mengeluarkan pernyataan blunder mengenai asal-usul kewarganegaraannya. Dalam wawancara dengan media Spanyol, Garces mengklaim memiliki “bisabuelo” dari Malaysia, yang sebenarnya bertentangan dengan regulasi FIFA mengenai kelayakan pemain. FIFA kemudian menjatuhkan sanksi larangan bermain selama 12 bulan kepada Garces dan enam pemain naturalisasi Malaysia lainnya karena dugaan manipulasi dokumen.

Masalah bermula dari pernyataan Garces yang disiarkan pada pertengahan Agustus 2025. Dalam wawancara tersebut, ia menyebutkan bahwa dia berhak untuk membela Timnas Malaysia karena memiliki leluhur jauh yang berasal dari negara tersebut. Namun, regulasi FIFA hanya mengizinkan pemain untuk mewakili tim nasional jika memiliki hubungan darah langsung hingga kakek-nenek. Setelah menyadari kontroversi akibat ucapannya, Garces segera mengklarifikasi bahwa maksudnya adalah “abuelo,” bukan “bisabuelo.”

“Saya sangat bangga bisa membela Timnas Malaysia. Sampai jumpa lagi,” tulis Garces dalam sebuah postingan di Instagram, menunjukkan kebanggaannya meskipun awalnya terjadi kesalahpahaman.

Karier di La Liga dan Debut Timnas

Karier Garces sebenarnya sedang menanjak. Ia merupakan produk akademi Colón di Argentina dan memiliki 129 penampilan untuk klub tersebut sebelum bergabung dengan Deportivo Alavés di La Liga Spanyol pada 2024. Di musim 2025/2026, ia telah menjadi bagian penting dari tim dan tampil dalam enam pertandingan awal.

Raihan debut Garces bersama Timnas Malaysia juga patut dicatat. Pada Juni 2025, ia mencetak kesuksesan saat timnya menang 4-0 melawan Vietnam U-23 di Kualifikasi Piala Asia 2027. Pelatih Peter Cklamovski pun memuji pengalaman dan ketenangannya di lapangan, menunjukkan betapa berharganya ia untuk skuat Malaysia.

Sanksi dari FIFA dan Dampaknya

Namun, semua pencapaian tersebut harus terhenti setelah FIFA mengumumkan sanksi kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) serta tujuh pemain naturalisasi. Sanksi ini tidak hanya berupa larangan bermain selama 12 bulan, tetapi juga melibatkan denda 350.000 franc Swiss untuk FAM. Kasus ini menyoroti betapa sensitifnya isu legalitas dalam proses naturalisasi pemain, di mana satu ucapan yang tampak sepele dapat berimplikasi besar.

Pihak FAM dan para pemain yang terlibat kini dihadapkan pada tantangan besar untuk menghadapi sanksi ini. Garces, yang baru saja mengorbit dalam karier internasionalnya, harus menghadapi risiko kehilangan momentum di dunia sepak bola.

Tanggapan dari Pihak Terkait

Menanggapi sanksi ini, FAM menyatakan kekecewaan dan berkomitmen untuk melakukan langkah-langkah necessary untuk memperbaiki situasi. Sementara itu, Garces dan rekan-rekannya tengah mencari cara untuk melanjutkan karier mereka setelah masa larangan yang diberikan.

Isu ini juga menjadi pelajaran penting bagi federasi lain yang melakukan naturalisasi pemain. Hal ini menunjukkan pentingnya kepatuhan terhadap regulasi FIFA dan kejelasan dalam dokumen yang diajukan untuk memperoleh status sebagai pemain internasional.

Pernyataan Garces juga membuka diskusi lebih lanjut mengenai tanggung jawab publik figur dalam berkomunikasi, terutama saat membahas identitas dan asal-usul mereka. Meski kesalahan tersebut tampaknya sepele, dampak yang dihasilkan sangat besar dan bisa mempengaruhi karier banyak orang.

Dengan demikian, kasus Garces menjadi cermin atas pentingnya ketelitian dan kejujuran dalam dunia sepak bola, simak terus perkembangan selanjutnya untuk mengetahui langkah yang akan diambil oleh FAM dan Garces menyusul sanksi tersebut.

Exit mobile version