Jose Mourinho kembali ke Stamford Bridge dalam kapasitasnya sebagai pelatih Benfica untuk menghadapi Chelsea dalam laga Liga Champions pada Rabu (1/10) dini hari WIB. Meskipun timnya menelan kekalahan tipis 0-1, kedatangan Mourinho tetap menjadi perhatian utama karena hubungannya yang erat dengan klub asal London tersebut. Kemenangan Chelsea ditentukan oleh gol bunuh diri Richard Rios pada menit ke-18, sementara Benfica gagal memanfaatkan peluang-peluang yang ada, termasuk tembakan Dodi Lukebakio yang membentur tiang gawang.
Setelah pertandingan, Mourinho mengungkapkan perasaannya tentang hubungan yang terjalin selama masa jabatannya di Chelsea. "Chelsea adalah bagian dari sejarah saya, dan saya juga bagian dari sejarah mereka," ujar pelatih asal Portugal tersebut, yang dikenal sebagai The Special One. Ia juga menambahkan, "Saya tidak terlalu larut dalam kenangan. Saya menilai diri saya lewat kemenangan dan hasil."
Pemikiran Mourinho tentang Chelsea mencerminkan rasa syukurnya terhadap para pendukung tim yang memberikan sambutan hangat saat ia kembali. Setiap kali berada di London, ia mengaku selalu bertemu penggemar Chelsea dan merasa bahwa ikatan ini akan bertahan selamanya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun kariernya sebagai pelatih membawa Mourinho ke berbagai klub di seluruh Eropa, Stamford Bridge tetap memiliki tempat khusus di hatinya.
Kemenangan Tipis Chelsea
Dalam laga tersebut, Chelsea mengumpulkan tiga poin dari dua pertandingan Liga Champions yang telah mereka jalani, sementara Benfica berada dalam posisi sulit dengan dua kekalahan beruntun tanpa poin. Kemenangan Chelsea ini kembali mengukuhkan status mereka sebagai salah satu tim kuat di Eropa, meskipun mereka harus berjuang dengan ketat melawan tim yang dipimpin Mourinho.
Mourinho, yang dikenal sebagai pelatih dengan taktik brilian, tetap menunjukkan rasa emosionalitas yang mendalam saat kembali ke tempat di mana ia meraih banyak kesuksesan. Ketika nama Mourinho disebut, ia hanya melambaikan tangan kepada suporter, menunjukkan kecintaannya yang mendalam sekaligus menghormati hubungan yang telah terbentuk.
Hubungan Abadi Mourinho dan Chelsea
Bagi Mourinho, Stamford Bridge bukan sekadar stadion lawan, melainkan "rumah kedua" yang kaya akan kenangan dan sejarah. Ia berhasil membawa Chelsea meraih sejumlah gelar penting selama masa kepelatihannya, membuat namanya tak terlupakan oleh para pendukung setia. Keterikatan emosional ini semakin kuat setelah waktu berlalu, meskipun ia kini melatih tim lain.
Kepulangan Mourinho juga dapat dilihat sebagai pengingat bahwa sepak bola bukan hanya tentang angka di papan skor, tetapi tentang hubungan yang terjalin antara pelatih, pemain, dan penggemar. Kehadirannya selalu menarik perhatian media dan penggemar, bahkan dalam situasi sulit seperti ini.
Dengan setiap langkah yang diambil di Stamford Bridge, Mourinho menunjukkan bahwa kariernya tidak hanya ditandai oleh keberhasilan, tetapi juga oleh pengalaman emosional dan ikatan yang mendalam dengan klub yang pernah ia pimpin. Ia mengingatkan semua orang bahwa meskipun waktu berlalu dan posisi dapat berubah, kenangan akan tetap hidup dalam ingatan.
Berdasarkan analisis pasca-pertandingan, Chelsea kini berfokus pada strategi mereka untuk terus meraih kemenangan di Liga Champions, sementara Benfica harus segera menemukan jalan keluar dari posisi sulit yang mereka alami. Pertandingan selanjutnya bagi kedua tim sangat menentukan bagi kelanjutan langkah mereka di kompetisi ini, dan Mourinho akan terus menjadi sorotan di luar lapangan, meskipun hasil di lapangan tidak selalu berpihak padanya.
Src: https://www.viva.co.id/sport/1851720-jose-mourinho-usai-kalah-di-stamford-bridge-saya-milik-sejarah-chelsea?page=all
