Marc Marquez menunjukkan sikap yang mengesankan setelah terjatuh akibat ditabrak Marco Bezzecchi dalam balapan utama MotoGP Mandalika 2025 yang berlangsung pada Minggu, 5 Oktober 2025. Meskipun terpaksa menghadapi cedera pada tulang selangka kanan, Marquez memilih untuk memaafkan Bezzecchi dan beranggapan bahwa insiden tersebut adalah bagian dari dinamika balapan.
Kecelakaan itu terjadi di awal lomba di Sirkuit Mandalika, saat Bezzecchi berusaha menyalip Marquez di tikungan ketujuh. Manuver tersebut berakhir tragis. Motor Bezzecchi menyenggol bagian belakang Ducati Desmosedici milik Marquez, dan keduanya terjatuh ke area gravel. Keduanya kemudian dibawa ke pusat medis untuk mendapatkan penanganan cepat.
Marquez, yang sempat terseret beberapa meter, didiagnosis mengalami cedera ligamen tulang selangka. Meski begitu, pembalap berusia 30 tahun ini tetap tenang. Dalam statemennya, Marquez mengatakan, “Sepertinya ada ligamen robek di tulang selangka, tetapi sepertinya memang begitu. Saya tidak tahu, saya akan ketinggalan penerbangan malam ini ke Madrid, dan saya akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk melihat apa yang terjadi.” Ini menunjukkan betapa seriusnya situasi yang dihadapinya, meskipun ia tidak menunjukkan rasa frustrasi.
Kejadian di Mandalika menjadi catatan pahit bagi Marquez, yang hingga tahun ini belum pernah menyelesaikan balapan di sirkuit tersebut tanpa halangan. Sejak MotoGP kembali digelar di Indonesia, ia mengalami beberapa insiden di sirkuit ini. Pada debutnya di Mandalika, ia mengalami kecelakaan saat sesi pemanasan hingga menderita diplopia. Terkait insiden terbaru, Marquez mengungkapkan bahwa ia tidak menyalahkan Bezzecchi.
“Hal-hal seperti ini memang terjadi di dunia balap. Saya selalu bilang suatu hari nanti akan terjadi pada Anda, di lain waktu akan terjadi pada orang lain, dan hari ini, yah, sudahlah,” tuturnya. Pernyataan tersebut menunjukkan pemahaman Marquez akan risiko dalam dunia balapan.
Lebih lanjut, Marquez menambahkan bahwa Bezzecchi telah meminta maaf secara langsung setelah kecelakaan. Sikap humble yang ditunjukkan Bezzecchi juga diakui Marquez. “Bezzecchi melaju sangat kencang akhir pekan ini dan saat itulah dia menabrak saya dengan roda belakang. Dia datang untuk meminta maaf. Tidak apa-apa, sekarang kami sudah di Madrid dan apa pun kata dokter, selama itulah kami akan pulih,” jelas Marquez.
Respons Marquez pasca insiden ini mendapat banyak pujian dari para penggemar MotoGP. Banyak yang menilai sikap tenangnya mencerminkan kedewasaan seorang juara dunia delapan kali. Sikap ini menegaskan bahwa meskipun Marquez menjadi korban, ia tetap mengedepankan sportivitas dan profesionalisme.
Pembalap asal Spanyol ini dikenal tidak hanya karena kemampuannya di lintasan, tetapi juga karena karakter besarnya. Pada saat-saat di mana frustrasi mudah muncul, Marquez menunjukkan bahwa ia adalah seorang juara sejati. Sportivitas menjadi nilai utama baginya, bahkan di tengah beban emosional akibat hasil buruk yang dialami di Mandalika.
Marquez dijadwalkan untuk menjalani serangkaian pemeriksaan lanjutan di Madrid. Meskipun harus absen sementara dari sirkuit, semangatnya untuk kembali bertanding tetap menyala. Respons berkelas yang ditunjukkannya menjadi contoh nyata bahwa menjadi juara tidak hanya sekadar tentang kecepatan, tetapi juga tentang menghadapi tantangan dengan sikap yang benar.
Kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagi para pembalap muda, bahwa dalam dunia balap, sportivitas adalah hal yang lebih penting daripada sekadar menang. Marc Marquez terus menginspirasi banyak orang dengan sikap dan ketenangannya di saat kritis.
Source: www.inews.id
