Daftar 6 Atlet Israel yang Ditolak Masuk ke Indonesia: Alasan dan Dampaknya

Pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk menolak visa bagi enam atlet Israel yang dijadwalkan mengikuti Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta pada 19–25 Oktober 2025. Keputusan ini sejalan dengan kebijakan luar negeri Indonesia yang tegas mendukung kemerdekaan Palestina. Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, dan Keimigrasian, Yusril Ihza Mahendra, menegaskan bahwa keputusan penolakan ini bersifat final dan mencerminkan posisi Indonesia dalam isu-isu internasional terkait Palestina.

Sejumlah atlet yang ditolak masuk ke Indonesia dalam daftar ini termasuk beberapa nama prominen dalam dunia senam artistik. Berikut adalah enam atlet tersebut:

1. Artem Dolgopyat
Lahir di Dnipro, Ukraina pada 16 Juni 1997, Artem Dolgopyat merupakan salah satu pesenam senior kelas dunia dari Israel. Setelah pindah ke Israel pada usia 12 tahun, ia mulai meniti karir yang cemerlang. Dolgopyat telah meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 dan perak di Olimpiade Paris 2024. Ia juga menjadi juara di Kejuaraan Dunia 2023 di Antwerpen, serta dua kali menjadi juara Eropa pada 2020 dan 2022. Prestasinya mengantarkannya meraih gelar "Israeli Sportsman of the Year" pada 2017.

2. Eyal Zvi Indig
Atlet muda kelahiran 2003 ini berlatih di klub Maccabi Tel Aviv. Indig, yang mulai berlatih sejak usia empat tahun, dikenal karena ketekunannya meskipun pernah mengalami cedera ligamen lutut pada 2022 yang memaksanya mundur dari Kejuaraan Eropa di Munich.

3. Ron Pyatov
Ron Pyatov, lahir pada tahun 2000, adalah tamu di tim nasional senam artistik putra Israel. Ia menjadi bagian dari generasi muda pesenam Israel dan memiliki kemampuan yang stabil di nomor all-around.

4. Roni Shamay
Pesenam wanita muda ini lahir pada tahun 2008 dan telah berpartisipasi dalam beberapa kejuaraan junior internasional. Shamay dikategorikan sebagai prospek masa depan yang menjanjikan untuk senam artistik putri Israel.

5. Yali Shoshani
Yali Shoshani, lahir pada 9 Oktober 2008, merupakan salah satu atlet putri muda yang naik daun. Saat ini, ia bersaing di level junior dan direncanakan untuk beralih ke kategori senior tahun depan.

6. Lihie Raz
Lihie Raz lahir di Amerika Serikat pada 14 September 2003 dan memilih untuk membela Israel di pentas internasional. Ia meraih medali perunggu di Kejuaraan Eropa 2020 di nomor lantai, yang merupakan medali pertama Israel di ajang tersebut. Raz juga berkompetisi di dua edisi Olimpiade, Tokyo 2020 dan Paris 2024, dan mencapai posisi ke-31 di nomor all-around.

Kebijakan penolakan visa bagi atlet Israel ini bukanlah kali pertama terjadi. Indonesia, yang dikenal memiliki sikap politik luar negeri yang menekankan pada solidaritas dengan Palestina, terus menunjukkan konsistensi dalam keputusannya. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Yusril, yang menyatakan bahwa pemerintah tidak akan memberikan visa kepada atlet Israel yang ingin datang untuk kompetisi di Jakarta.

Dengan ketegasan ini, kontingen Israel akan absen dalam Kejuaraan Dunia Senam Artistik yang diikuti oleh lebih dari 80 negara dan memiliki peran penting sebagai salah satu kualifikasi untuk Olimpiade Los Angeles 2028. Keputusan ini menimbulkan perhatian internasional, khususnya di kalangan para penggemar olahraga dan pelaku yang mengamati hubungan antara politik dan olahraga.

Indonesia terus berkomitmen pada prinsip-prinsip yang mendasari dukungannya terhadap hak-hak rakyat Palestina, terlepas dari dampak yang mungkin terjadi dalam arena olahraga internasional. Dalam konteks ini, pemerintah menunjukkan bahwa nilai-nilai mereka tidak akan terpengaruh oleh tekanan kompetisi olahraga global.

Source: sports.sindonews.com

Exit mobile version