Persib Hadapi Misi Tak Mudah Raih Juara Tiga Musim Beruntun

Misi Persib Bandung untuk mempertahankan gelar juara di BRI Super League 2025/26 menghadapi tantangan yang semakin berat. Dalam dua pertandingan awal musim ini, Persib telah mengalami dua kekalahan, masing-masing melawan Persijap Jepara dan Persita Tangerang. Hal ini menunjukkan betapa sulitnya bagi mereka untuk menjuarai liga untuk ketiga kalinya berturut-turut, terutama ketika semua tim lain bertekad untuk menghentikan langkah Persib.

Pelatih Persib, Bojan Hodak, menekankan bahwa dalam 20 tahun terakhir, sangat jarang ada tim yang berhasil menjadi juara dua tahun beruntun, yang menambah tekanan pada timnya. “Kecuali suporter Persib dan sponsor kami, tidak ada yang ingin melihat kami menjadi nomor satu lagi,” ungkap Hodak. Ini berarti, dukungan tidak hanya datang dari dalam klub, tetapi juga dari fans, yang diharapkan mampu memotivasi tim dalam setiap pertandingannya.

Saat ini, Borneo FC Samarinda sedang memimpin klasemen setelah memenangkan enam laga berturut-turut. Tim berjuluk Pesut Etam ini menjadi favorit untuk meraih gelar juara. Meski demikian, Hodak menyebutkan bahwa posisi di klasemen saat ini belum menentukan hasil akhir. “Juara akan ditentukan di akhir musim, bukan saat ini,” tuturnya. Kendati berada di peringkat ketujuh saat ini, Hodak optimis timnya masih bisa bersaing, terutama dengan kekuatan skuad yang dimiliki.

Salah satu kekuatan Persib musim ini adalah kedatangan beberapa pemain baru yang diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan. Hodak merasa puas dengan kedalaman skuat yang dimilikinya. “Hal bagusnya, musim ini kami mendatangkan beberapa pemain bagus dan saya yakin sekarang kami bisa melakukan rotasi,” ujarnya. Ini menjadi penting untuk menjaga performa tim, terutama saat menghadapi jadwal padat.

Pertandingan berikutnya bagi Persib adalah melawan PSBS Biak pada pekan ke-9 di Stadion Maguwoharjo Sleman, yang dijadwalkan pada 17 Oktober. Dalam laga ini, Persib diperkirakan akan bermain agresif untuk meraih tiga poin penting demi memperbaiki posisi di klasemen. Menghadapi tim yang berada di posisi 16, peluang untuk meraih kemenangan cukup besar, namun tetap memerlukan performa maksimal dari seluruh pemain.

Dalam konteks kompetisi yang semakin ketat, Hodak menyadari bahwa tantangan tidak hanya datang dari tim lawan, tetapi juga dari ekspektasi yang tinggi dari penggemar dan sponsor. “Kami sekarang sendirian. Sponsor ingin liga ini menjadi lebih menarik dan berharap ada juara baru,” tambah Hodak. Hal ini kian menegaskan bahwa Persib bukan hanya bertarung untuk gelar, tetapi juga berjuang melawan dinamika liga yang semakin kompetitif.

Dengan berbagai faktor yang berpengaruh, baik dari dalam maupun luar tim, misi Persib untuk meraih gelar juara ketiga kalinya berturut-turut tampak semakin sulit. Namun, semangat juang dan kemampuan beradaptasi tim menjadi kunci utama untuk tetap bersaing di papan atas. Ke depan, setiap pertandingan akan menjadi peluang bagi Persib untuk membuktikan bahwa mereka masih layak disebut sebagai salah satu raksasa sepak bola Indonesia.

Dengan segala tantangan yang ada, perjalanan Persib di BRI Super League masih panjang. Penggemar dan analis akan terus memantau perkembangan tim ini, terutama apakah mereka bisa bangkit dari keterpurukan awal musim dan meraih kembali kejayaan yang telah mereka capai sebelumnya.

Source: www.medcom.id

Exit mobile version