Harapan besar suporter Timnas Indonesia untuk melangkah ke Piala Dunia 2026 tampaknya harus sirna setelah kekalahan terbaru mereka. Dalam laga kualifikasi zona Asia yang berlangsung di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Minggu, 12 Oktober 2025, Timnas Indonesia terpukul oleh Irak dengan skor 0-1. Hasil tersebut menambah daftar kekalahan, di mana mereka sebelumnya juga kalah dari Arab Saudi dengan skor 2-3. Momen ini membuat kekecewaan suporter semakin memuncak terhadap pelatih Patrick Kluivert.
Survei yang dilakukan oleh akun Seasia Goal di Instagram menunjukkan betapa frustasinya para pendukung. Dalam jajak pendapat itu, 91,8 persen atau sekitar 48.614 suara dari total 52.978 responden memilih tagar #PatrickOut. Ini menunjukkan bahwa mayoritas penonton merasa kehilangan kepercayaan terhadap Kluivert, sementara hanya 8,2 persen suara yang mendukungnya dengan tagar #PatrickStay.
Polling tersebut berlangsung selama 24 jam dan dilaporkan dilakukan secara transparan oleh Seasia Goal. Mereka menegaskan bahwa hasil jajak pendapat tidak direkayasa. “Polling ini dilakukan secara jujur, tanpa pengeditan apa pun,” tulis Seasia Goal. Kekecewaan masyarakat pun semakin terasa akibat hasil buruk yang telah dicapai Timnas di bawah kepemimpinan Kluivert.
Dua hasil negatif yang dialami oleh Garuda membuat mereka finis di posisi ketiga dalam grup kualifikasi. Peluang untuk tampil di Piala Dunia 2026 pun sirna, dan rasa frustrasi pun meluas di kalangan suporter. Timnas yang sebelumnya memiliki harapan tinggi kini berada dalam situasi yang mengecewakan, dan suporter mulai menyerukan perubahan besar.
Tekanan terhadap Kluivert semakin meningkat. Banyak pengamat sepak bola berpendapat bahwa evaluasi menyeluruh diperlukan untuk memperbaiki performa tim. Hasil survei ini menunjukkan bahwa kekecewaan bukan hanya dari media atau pengamat, tetapi juga datang langsung dari para pendukung yang setia.
Sementara itu, kritik terhadap Kluivert tidak hanya datang dari suporter, tetapi juga merambah ke media sosial, di mana anak-anaknya menjadi sasaran komentar pedas. Melihat situasi tersebut, Kluivert kemungkinan harus menghadapi konsekuensi dari hasil buruk yang didapat Timnas.
Dengan semua tekanan yang ada, keputusan mengenai masa depan Kluivert di kursi kepelatihan menjadi semakin mendesak. Banyak yang berharap federasi sepak bola Indonesia akan segera mengambil langkah tegas demi kesejahteraan tim dan pengembangan sepak bola nasional yang lebih baik.
Kini, harapan untuk meraih kesuksesan di pentas internasional tergantung pada keputusan yang akan diambil oleh pihak manajemen dan pelatih. Pertanyaan besar yang muncul adalah, apakah Kluivert akan terus dipercaya untuk membangun kembali kepercayaan suporter, atau bisakah dia menemukan cara untuk mengembalikan semangat Timnas Garuda? Respons publik yang besar ini menjadi sinyal bahwa era baru dalam kepelatihan Timnas Indonesia mungkin sudah tiba.
Dengan atmosfer yang penuh tekanan, kesabaran suporter pun semakin menipis. Mereka mendambakan sebuah tim yang tidak hanya mampu bersaing di level Asia, tetapi juga di panggung dunia. Di tengah kehampaan tersebut, harapan menanti penampilan yang jauh lebih baik di masa yang akan datang.
Source: www.viva.co.id
