Pelatih Timnas Arab Saudi, Hervé Renard, kini berada di puncak kariernya setelah berhasil mengamankan tiket untuk tampil di Piala Dunia 2026. Keberhasilan ini terbilang istimewa setelah sebelumnya ia merasakan kekalahan yang memalukan di tangan Timnas Indonesia, di mana bintang muda Marselino Ferdinan menjadi sorotan utama dengan penampilannya yang gemilang.
Kekalahan tersebut terjadi pada 19 November 2024 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, saat Arab Saudi yang diunggulkan kalah dengan skor 2-1. Marselino Ferdinan menampilkan performa luar biasa dengan mencetak dua gol, membuat publik sepak bola Indonesia berbangga dan menghancurkan harapan tim tamu. Momen ini menjadi salah satu titik terendah bagi Renard dan membangkitkan keraguan mengenai masa depannya bersama tim.
Setelah hasil buruk itu, Renard menunjukkan keteguhan dan dedikasinya. Ia melakukan evaluasi menyeluruh dan memperbaiki aspek-aspek yang lemah dalam timnya, khususnya lini belakang yang sebelumnya banyak jadi sorotan. Proses pembenahan ini terbukti efektif, di mana Arab Saudi tampil meyakinkan di fase keempat kualifikasi. Mereka berhasil meraih kemenangan atas Indonesia dengan skor 3-2, dan menahan Irak 0-0 di laga penentu.
“Pertandingan melawan Irak sangat emosional. Saya kehilangan ibu saya Februari lalu, dan saya tahu beliau pasti bangga dengan pencapaian ini,” ucap Renard setelah pertandingan yang digelar di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah. Ungkapan emosional ini memperlihatkan betapa berat perjalanan yang harus dilalui Renard untuk mencapai kesuksesan ini.
Kemenangan dan hasil positif di kualifikasi bukan hanya menjadi kebangkitan bagi Renard, tetapi juga menegaskan bahwa kemampuan manajerialnya sangat adaptif dan responsif. Dari kekalahan yang menghancurkan, ia berhasil mengubah tim menjadi salah satu peserta yang siap bersaing di tingkat dunia.
Sebelum momen ini, banyak pihak meragukan konsistensi dan kemampuan Renard untuk membawa Arab Saudi bersaing di kancah internasional. Namun, dengan kerja keras dan semangat juang tim, ia berhasil menjawab keraguan tersebut. Kini, Arab Saudi kembali menempatkan diri sebagai salah satu tim elit setelah sebelumnya hancur lebur di hadapan Indonesia.
Kisah ini juga mengindikasikan fenomena luar biasa dalam sepak bola, bahwa kekalahan bisa menjadi titik balik yang memotivasi skuad untuk bangkit dan berjuang lebih keras. Dalam konteks ini, Marselino Ferdinan yang sebelumnya menjadi bumerang bagi Renard kini mengingatkan bahwa setiap pemain memiliki peran signifikan dalam sejarah perjalanan tim.
Dengan tiket ke Piala Dunia 2026 yang resmi di kantong, Arab Saudi akan bersiap tampil bersaing di level tertinggi. Mereka akan bergabung dengan negara-negara lain di ajang yang akan diadakan di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Ini menjadi momen bersejarah bagi Arab Saudi untuk menunjukkan perkembangan sepak bola mereka kepada dunia.
Sekarang, dengan semangat baru dan kepercayaan diri yang tinggi, Arab Saudi tidak hanya berambisi untuk berpartisipasi, tetapi juga ingin memberikan perlawanan berarti di Piala Dunia mendatang. Pelatih Hervé Renard, dengan pengalaman dan dedikasinya, siap menjawab tantangan yang akan datang.
Keberhasilan Renard dan timnya di Piala Dunia 2026 adalah bukti bahwa kerja keras dan evaluasi yang tepat bisa membawa perubahan besar. Renard kini tidak hanya diingat sebagai pelatih yang hancur di GBK, tetapi juga sebagai sosok yang bangkit dan kembali membawa tim meraih impian yang telah lama dinantikan.
Source: www.viva.co.id
