Satu ‘Unfinished Business’ Guardiola di Manchester City: Misi Eropa Masih Terbuka

Meski telah meraih berbagai prestasi gemilang, pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mengungkapkan bahwa ada satu ‘urusan yang belum selesai’ yang ingin ia selesaikan di klub tersebut. Dalam musim kesepuluhnya, Guardiola telah mengoleksi 18 trofi, termasuk enam gelar Liga Inggris dan satu Liga Champions. Namun, kegagalan meraih trofi di akhir musim lalu karena badai cedera yang melanda banyak pemain kunci menimbulkan rasa urgensi untuk memperbaiki catatan tersebut.

Guardiola, yang telah menjadi manajer dengan masa bakti terlama di Premier League, tidak hanya dihadapkan pada tantangan di dalam lapangan, tetapi juga di luar. Ia memulai perombakan skuad dengan melepas beberapa pemain senior dan menggantinya dengan wajah-wajah baru, seperti Gianluigi Donnarumma dan Rayan Cherki. Hal ini menunjukkan bahwa Guardiola memiliki visi jangka panjang untuk mengembalikan kesuksesan City, meski harus menghadapi kesulitan awal musim ini dengan dua kekalahan dalam tiga pertandingan.

Dalam pandangan Guardiola, perombakan skuad dan kembalinya sejumlah pemain bintang semakin memperkuat keyakinannya bahwa musim ini bisa jauh lebih baik dari sebelumnya. “Saya masih merasa punya energi untuk membantu para pemain menjalani musim yang lebih baik daripada musim lalu,” ujarnya, menunjukkan keyakinan untuk kembali bersaing di level tertinggi. Guardiola juga mengakui bahwa performa tim semakin membaik dengan tidak terkalahkan dalam tujuh pertandingan terakhir di berbagai ajang.

Situasi saat ini menjadikan Guardiola bertahan di Manchester City, meski tantangan terus mengintai. Dalam pendapatnya, membangun tim yang kuat dan kompetitif adalah prioritas. “Kami ingin tiba di kompetisi dengan persaingan yang ketat. Itu target saya,” tambahnya. Ia bertekad untuk membawa Manchester City kembali ke jalur kemenangan, melawan bayang-bayang kegagalan musim lalu.

Guardiola menawarkan pendekatan yang penuh semangat. “Hal semacam itu memberi saya energi bahwa pekerjaan ini belum selesai. Ini urusan yang belum selesai dan itulah mengapa saya di sini,” tegasnya. Harapan untuk memperbaiki kinerja tim menjadi motivasi utama Guardiola bertahan di Etihad Stadium.

Menjelang laga melawan Everton, Guardiola terlihat optimis. Meski penyusunan skuad yang baru masih berjalan, ia yakin bahwa komitmen dari semua pihak dapat mengantarkan City kembali ke jalur kesuksesan. “Kami semakin dekat dengan puncak klasemen, dan banyak hal yang sudah kami lakukan jauh lebih baik dibandingkan musim lalu,” tuturnya.

Dengan pengalamannya yang luas dan komitmennya yang tinggi, Guardiola berusaha membangun kembali kekuatan Manchester City. Kegigihannya dapat menjadi kunci dalam menyongsong masa depan klub dan meraih kesuksesan lebih lanjut. Pep Guardiola, dengan visi dan ambisi yang tak lekang oleh waktu, tetap menjadi pondasi penting bagi perjalanan Manchester City ke depan.

Source: sport.detik.com

Exit mobile version