Liga Inggris dikenal sebagai salah satu kompetisi sepak bola teratas di dunia, tetapi banyak pelatih ternama yang tidak bertahan lama di klub-klub tersebut. Dalam sejarahnya, ada beberapa pelatih yang mengalami pemecatan cepat meskipun memiliki reputasi yang baik. Berikut adalah lima pelatih top dengan masa jabatan terpendek di Liga Inggris, di mana salah satunya hanya bertahan selama 30 hari.
1. Sam Allardyce
Sam Allardyce memegang rekor sebagai pelatih dengan masa jabatan terpendek di Liga Inggris, menjabat di Leeds United selama 30 hari. Momen ini terjadi pada Mei hingga Juni 2023, di mana Allardyce hanya mampu memimpin tim dalam empat pertandingan tanpa meraih kemenangan. Dari empat laga tersebut, Leeds hanya mencatatkan satu hasil imbang dan tiga kekalahan yang membuat manajemen klub mengambil keputusan untuk mengakhiri kerjasama.
2. Ange Postecoglou
Selanjutnya, Ange Postecoglou dipecat setelah 39 hari menangani Nottingham Forest. Pelatih asal Australia ini hanya memimpin lima pertandingan di Liga Inggris sebelum klub memutuskan untuk menyingkirkannya. Salah satu titik balik dalam masa jabatannya adalah ketika Nottingham Forest kalah telak 0-3 dari Chelsea pada 18 Oktober 2025, yang menjadi penyebab utama pemecatannya.
3. Frank De Boer
Frank De Boer, pelatih asal Belanda, menempati posisi ketiga dalam daftar ini setelah hanya bertahan 77 hari di Crystal Palace. Dia ditunjuk pada tahun 2017 tetapi hanya berhasil meraih satu poin dari lima pertandingan awalnya. Kekalahan demi kekalahan menjelang pemecatannya membuat klub tidak ragu untuk mencari pelatih baru.
4. Claude Puel
Pada posisi keempat ada Claude Puel, yang dipecat dari Southampton setelah 85 hari menjabat. Selama masa jabatannya pada tahun 2016, Puel gagal membawa tim berada di jalur yang diharapkan. Meskipun beberapa pengamat memberi pujian atas taktiknya, hasil akhir tidak memenuhi ekspektasi klub.
5. Roberto Di Matteo
Roberto Di Matteo pernah menikmati momen emas sebagai pelatih Chelsea setelah membawa tim meraih trofi Liga Champions. Namun, ia hanya bertahan selama 77 hari pada tahun 2012 setelah hasil buruk di liga domestik. Keputusan manajemen Chelsea untuk memecat Di Matteo menjadi salah satu contoh betapa kerasnya dunia sepak bola, di mana hasil instan sangat dihargai.
Kesimpulannya, perjalanan karier pelatih di Liga Inggris sering kali dipenuhi tekanan tinggi dan ekspektasi besar. Walaupun didukung oleh pengalaman dan reputasi, tidak sedikit dari mereka yang harus rela meninggalkan kursi kepelatihan dengan cepat. Situasi ini menyoroti betapa kompetitifnya dunia sepak bola modern, di mana hasil akhir adalah segalanya. Dalam industri yang terus bergerak dengan cepat ini, setiap keputusan manajerial dapat berujung pada konsekuensi yang signifikan.
Source: bola.okezone.com
