Presiden FIFA, Gianni Infantino, baru saja mengumumkan peluncuran Piala ASEAN FIFA, sebuah turnamen sepak bola baru yang melibatkan 11 negara anggota ASEAN. Langkah ini merupakan bagian dari upaya FIFA untuk mendorong perkembangan sepak bola di kawasan Asia Tenggara dan menghadirkan kompetisi yang lebih terintegrasi di bawah naungan FIFA.
Piala ASEAN FIFA bertujuan untuk menampilkan talenta sepak bola di kawasan, sekaligus memberikan kesempatan bagi para pemain muda untuk bersinar di pentas internasional. Infantino menyatakan, “Piala ASEAN FIFA diciptakan untuk kawasan yang melibatkan seluruh 11 negara anggota. Ini akan memberikan dampak yang sangat besar tidak hanya di kawasan Asia Tenggara, tetapi juga di seluruh dunia.” Pernyataan tersebut menunjukkan komitmen FIFA dalam mendukung pertumbuhan sepak bola di kawasan yang terletak di antara dua benua ini.
Acara peluncuran itu juga bertepatan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara FIFA dan ASEAN, yang disaksikan oleh Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim. Dalam kesempatan tersebut, Infantino menjelaskan bahwa angka 11 menjadi simbol penting, menggambarkan keutuhan tim yang terdiri dari 11 pemain. “Kini tim ASEAN telah komplet, siap untuk menang,” ujarnya.
Namun, setelah pengumuman tersebut, pertanyaan besar segera muncul mengenai nasib Piala AFF, turnamen regional yang sudah ada sebelumnya. Piala AFF atau ASEAN Football Federation Championship telah menjadi salah satu ajang sepak bola bergengsi di Asia Tenggara yang rutin diselenggarakan setiap dua tahun. Meskipun popularitas Piala AFF tidak dapat disangkal, hingga saat ini belum ada penjelasan resmi mengenai bagaimana Piala ASEAN FIFA akan berinteraksi dengan Piala AFF yang telah ada.
Sejumlah pihak menunggu kepastian apakah Piala ASEAN FIFA akan berjalan beriringan dengan Piala AFF atau justru akan menggantikan turnamen tersebut. Terakhir kali Piala AFF diadakan adalah pada tahun 2024, dengan Vietnam keluar sebagai juara. Jika siklus dua tahunan Piala AFF tetap berlanjut, edisi berikutnya direncanakan untuk digelar pada tahun 2026.
Di sisi lain, potensi munculnya Piala ASEAN FIFA bisa menjadi angin segar bagi Timnas Indonesia. Selama ini, Timnas Indonesia sering kali berada di posisi runner-up dalam ajang Piala AFF, dengan total enam kali mencetak prestasi itu. Dengan hadirnya kompetisi baru ini, ada harapan bagi Timnas Indonesia untuk akhirnya mengakhiri “kutukan” dan meraih trofi pertama di level Asia Tenggara.
Adanya Piala ASEAN FIFA juga diharapkan dapat menarik perhatian lebih besar dari sponsor dan memperluas pasar sepak bola di kawasan yang kaya akan budaya dan sejarah ini. Infantino menegaskan, “Kami ingin memastikan bahwa sepak bola terus berkembang di lingkungan yang aman dan mendidik para pemuda, pemudi, anak laki-laki, dan anak perempuan di seluruh Kawasan.”
Informasi lebih lanjut mengenai format, jadwal, dan detail pelaksanaan Piala ASEAN FIFA diharapkan dapat segera diumumkan oleh FIFA. Bagi para penggemar sepak bola di Asia Tenggara, ini tentu saja menjadi momen yang dinantikan, di mana perkembangan sepak bola diyakini akan semakin pesat dan melahirkan lebih banyak talenta di masa depan.
Source: www.suara.com
