Pelatih Juventus, Luciano Spalletti, baru-baru ini mengungkapkan bahwa tekanan besar yang dialami para pemain Bianconeri berdampak signifikan pada performa tim. Hal ini disampaikan setelah kemenangan Juventus dengan skor 2-1 atas Cremonese dalam laga Serie A pertamanya sebagai pelatih pada akhir pekan lalu. Keberhasilannya di pertandingan tersebut tidak terlepas dari tantangan psikologis yang harus dihadapi oleh skuadnya.
Dalam pertandingan itu, Juventus memimpin cepat berkat gol Filip Kostic di menit kedua, diikuti oleh Andrea Cambiaso yang menambah keunggulan di babak kedua. Namun, Spalletti mengakui bahwa timnya sempat kehilangan fokus di tengah laga, memberi ruang bagi lawan untuk kembali bernafas. "Kami mulai memberi mereka ruang menjelang turun minum dan setelah babak kedua dimulai. Masih banyak yang harus diperbaiki, dan itu harus segera," ucapnya.
Tekanan dari dalam
Spalletti menjelaskan bahwa menjadi bagian dari Juventus membawa tuntutan yang sangat tinggi. "Level Juventus memberi tekanan besar. Dari luar terlihat luar biasa, tapi dari dalam lebih menuntut lagi. Itu bisa membebani pemain, jadi mereka butuh waktu," jelasnya. Pernyataan ini mencerminkan betapa tuntutan untuk tampil sempurna di klub sebesar Juventus bisa menjadi beban mental yang berat bagi para pemain muda dan yang baru bergabung.
Untuk mengatasi tekanan tersebut, Spalletti menyatakan pentingnya membangun hubungan yang solid antara dirinya dan pemain. "Saya ingin membangun hubungan dengan para pemain, karena lewat rasa saling percaya dan kebersamaan, tim bisa tumbuh bersama," ungkapnya. Pendekatan ini diharapkan dapat membantu pemain merasa lebih nyaman dan mampu menghadapi tekanan yang ada.
Strategi Taktis dan Adaptasi
Dalam laga debutnya, Spalletti melakukan beberapa eksperimen taktik, termasuk memposisikan Teun Koopmeiners di lini belakang sebagai pengatur serangan dari posisi yang lebih dalam. Strategi ini terbukti efektif, namun pelatih asal Italia itu menyadari bahwa masih banyak yang perlu diperbaiki. Dia ingin memastikan para pemain lebih fokus dan disiplin agar tidak mengulangi kesalahan yang pernah terjadi di pertandingan tersebut.
Ia juga menekankan pentingnya adaptasi cepat bagi para pemain dengan filosofi dan sistem permainan yang baru. "Setelah hanya satu sesi latihan, kami sudah menunjukkan kemampuan. Namun, butuh waktu untuk benar-benar memahami dan menjalankan taktik yang saya inginkan," katanya.
Pengalaman Sebelumnya dan Harapan
Kembalinya Spalletti ke bangku pelatih setelah masa sulit bersama tim nasional Italia menambah kompleksitas pada tugasnya. Menurutnya, pengalaman tersebut memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana menghadapi tekanan dan membangun kepercayaan diri tim. Meskipun Juventus menawarkan tantangan berbeda, Spalletti mengaku siap untuk menghadapi itu dan berupaya membawa tim ke performa terbaik.
Melihat ke depan, Spalletti percaya bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, Juventus dapat kembali bersaing di jalur yang benar. Meski pertandingan awal menunjukkan potensi yang menjanjikan, fokus utama akan tetap pada pengembangan mental dan taktik jangka panjang.
Penggemar Juventus kini berharap bahwa di bawah arahan Spalletti, klub dapat menemukan formula yang tepat untuk tidak hanya meraih kemenangan, tetapi juga mengelola tekanan yang datang seiring dengan status mereka sebagai salah satu klub terbesar di Italia dan Eropa. Sebagai pelatih baru, tantangannya bukan hanya memenangkan pertandingan, tetapi juga membina tim yang kuat dan kompak untuk menghadapi setiap tantangan di depan.
Source: mediaindonesia.com
