Suporter Persija Meriahkan GBT, Persebaya Terima Denda Rp 25 Juta: Apa Sebabnya?

Kehadiran suporter Persija Jakarta di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) saat pertandingan melawan Persebaya Surabaya menuai kontroversi. Panitia pelaksana dianggap gagal mengantisipasi dan memastikan keamanan. Ini melanggar ketentuan yang melarang kehadiran suporter tim tamu. Akibatnya, klub Persebaya dijatuhi denda sebesar Rp 25 juta oleh Komite Disiplin PSSI.

Sanksi ini diumumkan setelah sidang yang dilaksanakan pada 23 Oktober 2025. Dalam putusannya, Komdis PSSI menyatakan bahwa panpel Persebaya tidak mampu mencegah masuknya suporter Persija. Sebagai informasi, Persija juga dikenakan denda yang sama karena pelanggaran serupa.

Regulasi Liga Super League 2025/2026 jelas mencantumkan aturan mengenai kehadiran suporter. Hal ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama pertandingan. Jika terjadi pelanggaran, klub bertanggung jawab atas keamanan di dalam stadion.

Persebaya Surabaya saat ini berada di posisi sembilan klasemen dengan 14 poin. Penampilan tim ini saat ini sedang menjadi sorotan. Mereka tengah berupaya memperbaiki performa agar bisa naik peringkat.

Dalam waktu dekat, Persebaya juga akan menghadapi dua laga penting. Pertama, mereka akan melawan Persik Kediri pada 7 November 2025 di Stadion Gelora Joko Samudro Gresik. Kedua, mereka akan bertandingan melawan Arema FC di GBT pada 22 November 2025.

Pertandingan melawan Persik Kediri menjadi momen krusial bagi Persebaya. Kemenangan di laga ini sangat penting untuk membangkitkan rasa percaya diri tim setelah hasil kurang menggembirakan di pertandingan sebelumnya. Para pemain tentunya bertekad untuk meraih hasil maksimal demi memperbaiki posisi mereka di klasemen.

Sanksi dari PSSI ini menjadi pengingat bagi semua klub akan pentingnya mengikuti regulasi. Keberadaan suporter di dalam stadion harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan masalah. Keamanan dalam setiap pertandingan harus selalu menjadi prioritas utama.

Dari sisi psikologis, denda ini juga memberi tekanan tambahan kepada manajemen Persebaya. Mereka harus berkolaborasi lebih baik dengan aparat keamanan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Penanganan suporter harus dipikirkan dengan matang agar tercipta atmosfer pertandingan yang aman dan kondusif.

Dengan situasi ini, diharapkan semua pihak dapat lebih bijaksana dalam mengelola pertandingan. Kerja sama antara klub, suporter, dan aparat keamanan sangat penting untuk kelancaran setiap pertandingan. Semua elemen harus saling mendukung demi kemajuan sepak bola Indonesia.

Dari perspektif suporter, kejadian ini juga menyisakan pelajaran berharga. Suporter harus memahami peranan penting mereka dalam menciptakan suasana yang positif dan mendukung tim dengan cara yang aman. Sementara itu, klub diharapkan dapat memberikan edukasi kepada suporter tentang regulasi yang berlaku.

Dengan persaingan yang semakin ketat di Liga Super League, setiap pertandingan menjadi sangat berharga. Persebaya dan Persija sama-sama memiliki sejarah dan penggemar setia. Maka dari itu, setiap detil dalam penyelenggaraan pertandingan harus diperhatikan demi kejayaan sepak bola Indonesia.

Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com
Exit mobile version