Guardiola Ajak Warga Catalonia Isi Stadion untuk Dukung Laga Amal Palestina: Apa yang Terjadi?

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, baru-baru ini mengajak masyarakat Catalonia untuk menghadiri laga amal yang bertujuan mendukung rakyat Palestina. Ia menyebut pertandingan ini sebagai momen penting yang lebih dari sekadar olahraga. Guardiola menekankan perlunya dukungan publik dalam menjawab tragedi kemanusiaan yang dialami oleh warga Palestina.

Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung pada tanggal 15 dan 18 November. Dua kesebelasan dari daerah Catalonia dan Basque akan berhadapan dengan tim nasional Palestina. Kedua wilayah ini dikenal memiliki identitas budaya yang kuat serta sejarah gerakan separatis. Melalui laga amal ini, diharapkan dapat terhimpun dana bagi korban konflik di wilayah tersebut.

Dalam sebuah video, Guardiola mengungkapkan alasan di balik penyelenggaraan pertandingan ini. Ia menjelaskan bahwa laga ini adalah penghormatan bagi lebih dari 400 atlet Palestina yang kehilangan nyawa akibat konflik di Gaza. “Barcelona adalah kota perdamaian,” ujarnya, menekankan misi kemanusiaan di balik acara tersebut.

Sejak perang meletus di Jalur Gaza pada Oktober 2023, lebih dari 69.000 warga Palestina dilaporkan meninggal. Guardiola merasa bahwa sangat penting untuk menggunakan platform olahraga dalam menyuarakan solidaritas ini. Masyarakat umum dan warganet mendukung imbauannya, memuji keberanian pelatih dalam menyuarakan isu yang sensitif.

Banyak orang mengekspresikan dukungan mereka di media sosial. Salah satunya adalah seorang pengguna yang berkomentar, “Andai lebih banyak tokoh sepak bola setenar Pep memiliki integritas seperti ini.” Beberapa orang dari luar komunitas sepak bola juga menunjukkan rasa hormat mereka. Ini menunjukkan dampak yang berpotensi besar dari suara seorang figur publik di arena olahraga.

Diperkirakan laga amal ini akan dipadati ribuan penonton. Minat tinggi terhadap acara ini terlihat dari banyaknya organisasi olahraga yang kini mengadopsi medium kampanye perdamaian. Guardiola dalam beberapa bulan terakhir memang semakin vokal. Pada bulan Oktober, ia ikut berdemonstrasi pro-Palestina di Barcelona, menyerukan tindakan nyata dari pemerintah.

Guardiola menegaskan pentingnya peran masyarakat sipil dalam membantu warga Gaza. “Gaza hancur. Warga berjuang tanpa tempat berlindung, tanpa air, tanpa obat,” katanya. Ini adalah seruan agar masyarakat sadar bahwa intervensi sipil sangat dibutuhkan dalam menghadapi krisis ini.

Tekanan terhadap badan sepak bola Eropa pun semakin meningkat. UEFA telah didesak untuk menjatuhkan sanksi kepada Israel atas pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi. Beberapa atlet ternama, seperti Paul Pogba dan Hakim Ziyech, telah mengirim surat kepada Presiden UEFA untuk memutus kerja sama dengan Asosiasi Sepak Bola Israel.

Situasi di Gaza semakin memperburuk kondisi stadion dan fasilitas olahraga yang juga hancur. Hal ini menambah keprihatinan dunia terhadap konflik yang berlangsung. Suasana ini telah memicu lebih banyak tokoh dari dunia olahraga untuk bersuara mengenai isu-isu kemanusiaan.

Guardiola telah menyampaikan rasa pedulinya terhadap situasi di Gaza sebelumnya. Saat menerima gelar doktor kehormatan dari University of Manchester, ia mengungkapkan, “Apa yang terjadi di Gaza menyakitkan seluruh tubuh saya.” Pidatonya menunjukkan konsistensi dan kepedulian terhadap nasib korban konflik.

Dengan semakin banyaknya suara yang muncul dari dunia olahraga, laga amal di Catalonia dan Basque akhir pekan ini menjadi simbol kepedulian global terhadap nasib Palestina, di tengah kondisi yang sangat memprihatinkan. Seiring dengan meluasnya isu ini di dalam dan luar lapangan, diharapkan masyarakat semakin teredukasi dan gerakan solidaritas semakin meluas.

Baca selengkapnya di: sports.sindonews.com
Exit mobile version