Derby della Madonnina antara Inter Milan dan AC Milan berlangsung dengan tensi tinggi di Stadion Giuseppe Meazza. Pertandingan ini berakhir dengan skor 1-0, kemenangan untuk Rossoneri. Christian Pulisic menjadi sosok kunci yang membedakan kedua tim dalam laga tersebut. Golnya pada menit ke-54 dari rebound tembakan menjadi penentu.
Kekalahan ini membuat Inter Milan tertahan di urutan keempat klasemen Liga Italia dengan 24 poin. Sementara itu, AC Milan naik ke peringkat kedua dengan 27 poin, hanya terpaut dua poin dari Napoli di puncak klasemen. Pertandingan ini menegaskan bahwa rivalitas antara kedua tim tetap sengit.
Sejak menit awal, Derby Milan berlangsung intens. Inter lebih mendominasi penguasaan bola. Mereka terus menekan pertahanan Milan, namun Rossoneri tampil disiplin dan mengandalkan serangan balik. Babak pertama berakhir tanpa gol meski kedua tim saling menciptakan peluang.
Pulisic menjadi pahlawan setelah memanfaatkan peluang rebounding. Penyerang asal Amerika Serikat ini menunjukkan insting mencetak gol yang tajam. Ia dengan cepat mengambil keuntungan ketika kiper Inter, Yann Sommer, tidak bisa menahan bola dengan sempurna. Hasilnya, AC Milan unggul 1-0.
Usai ketinggalan, Inter meningkatkan intensitas serangan. Mereka berusaha keras untuk menyamakan kedudukan. Pada menit ke-69, peluang emas hadir bagi Inter melalui penalti. VAR mencatat pelanggaran yang dilakukan Strahinja Pavlovic terhadap Marcus Thuram di kotak penalti.
Hakan Calhanoglu menjadi eksekutor penalti namun gagal mengeksekusi dengan baik. Tendangannya berhasil digagalkan oleh kiper Milan, Mike Maignan. Kegagalan ini menjadi titik balik bagi Inter yang semakin gencar menyerang, namun solidnya pertahanan Milan membuat upaya mereka sia-sia.
Keberhasilan AC Milan menahan Inter di kandang sendiri membuktikan kualitas tim di bawah arahan Massimiliano Allegri. Pendekatan defensif mereka berhasil menghapus berbagai peluang Inter. Pulisic dan rekan-rekan menjalani pertandingan dengan taktik yang matang.
Dalam hal statistik, Inter mendominasi penguasaan bola hingga 60%. Namun, mereka tidak mampu menerjemahkannya menjadi gol. Milan dengan permainan sabar dan terstruktur berhasil meraih poin penuh dalam derby bersejarah ini.
Susunan pemain dari kedua tim menunjukkan bahwa baik Milan maupun Inter menampilkan formasi serupa dengan skema 3-5-2. Inter mengandalkan Yann Sommer di bawah mistar, sementara Milan lebih memilih Mike Maignan.
Kedua pelatih, Cristian Chivu untuk Inter dan Massimiliano Allegri untuk Milan, memiliki strategi yang jelas. Chivu berusaha membangun permainan dari belakang, sedangkan Allegri memfokuskan taktiknya pada serangan balik cepat.
Melihat performa Pulisic, keberadaannya memberikan dimensi baru bagi Milan. Ia tidak hanya mencetak gol, tetapi juga aktif dalam pergerakan menyerang. Hal ini menunjukkan bahwa kedatangan Pulisic ke Milan memberikan dampak signifikan.
Milan kini membuktikan diri sebagai pesaing serius dalam perburuan gelar Liga Italia. Kemenangan ini meningkatkan moral tim. Sementara Inter perlu segera bangkit untuk memperbaiki posisi di klasemen.
Derby Milan kali ini memperlihatkan bahwa sepak bola penuh dengan kejutan. Christian Pulisic menjadi pembeda dalam laga sekaligus meningkatkan statusnya sebagai penyerang kunci. Kedepannya, semakin menarik untuk melihat bagaimana kedua tim akan melanjutkan kompetisi di Liga Italia.
Baca selengkapnya di: bola.bisnis.com