Mengemudikan mobil dengan transmisi manual membutuhkan teknik yang tepat agar kendaraan tetap awet dan terhindar dari kerusakan. Namun, banyak pengemudi, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman, kerap melakukan kesalahan yang sebenarnya bisa dicegah. Kesalahan tersebut tidak hanya berpotensi merusak komponen penting mobil, tetapi juga berisiko mengganggu keselamatan berkendara. Berikut adalah enam kesalahan umum saat mengendarai mobil manual yang perlu dihindari menurut VIVATechno (11/8/2025).
1. Menginjak Pedal Kopling Saat Berkendara
Salah satu kesalahan paling sering dilakukan adalah menginjak pedal kopling saat mobil sedang berjalan. Tindakan ini menyebabkan kampas kopling cepat aus karena gesekan yang terus-menerus terjadi tanpa jeda. Lebih jauh, bisa berdampak pada kerusakan mesin akibat sistem kopling yang tidak bekerja optimal. Oleh karena itu, penting untuk melepas kaki dari pedal kopling saat mobil sudah bergerak agar kondisi kopling tetap terjaga dan mencegah kerusakan lebih serius.
2. Menggunakan Kopling Sebagai Rem
Banyak pengemudi cenderung menahan mobil dengan menginjak kopling saat berhenti, seperti di lampu merah, sehingga melemahkan fungsi komponen kopling. Padahal, kebiasaan ini dapat mempercepat keausan dan menyebabkan kerusakan pada sistem kopling dan mesin. Solusinya, pengemudi harus memindahkan persneleng ke posisi netral saat berhenti lama dan mengandalkan rem tangan atau rem kaki untuk menahan laju kendaraan.
3. Memarkir Mobil dengan Persneleng Gigi Masuk
Sering terdengar anjuran memasukkan gigi satu saat parkir untuk mencegah mobil bergerak. Namun, kebiasaan ini kurang tepat bila tidak disertai pengaktifan rem tangan (handbrake). Idealnya, saat parkir, tuas persneleng diletakkan di posisi netral dan rem tangan diaktifkan agar mobil tidak bergeser secara tiba-tiba. Cara ini lebih aman dan efektif menjaga posisi kendaraan.
4. Memasukkan Gigi Dua Saat Start Mobil
Beberapa pengemudi memilih langsung memasukkan gigi dua saat memulai perjalanan. Hal ini justru membuat mesin bekerja lebih berat dan berpotensi mempercepat kerusakan komponen khususnya pada kopling dan transmisi. Disarankan agar memulai perjalanan dengan memilih gigi satu, sehingga beban mesin menjadi lebih ringan dan mobil dapat berjalan lancar.
5. Menggunakan Gigi Tinggi dengan RPM Rendah
Mengoperasikan gigi tinggi saat mobil melaju pelan atau RPM rendah merupakan kesalahan yang dapat merusak mesin. Kondisi seperti ini membuat mesin bekerja tidak efisien, menambah risiko overworking dan berakibat pada penurunan performa kendaraan. Pengemudi harus menyesuaikan gigi sesuai kecepatan mobil agar mesin tetap dalam kondisi baik dan responsif saat digunakan.
6. Memindahkan Persneleng Mundur Saat Mobil Masih Bergerak
Kesalahan fatal lainnya adalah memindahkan tuas transmisi ke posisi mundur sebelum mobil benar-benar berhenti. Tindakan ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada sistem transmisi dan komponen terkait. Pengemudi harus memastikan kendaraan benar-benar berhenti sebelum mengoperasikan gigi mundur, menjaga agar transmisi tetap awet dan fungsional.
Menghindari kesalahan-kesalahan tersebut sangat krusial dalam menjaga kesehatan dan performa mobil manual. Memahami teknik mengemudi yang benar akan membantu pengemudi meminimalkan risiko kerusakan sekaligus menjaga keselamatan di jalan. Dengan disiplin dan perhatian saat mengoperasikan mobil, pemilik kendaraan dapat memperpanjang umur komponen penting sekaligus menekan biaya perawatan di masa depan.
Selain itu, penting bagi pengemudi untuk rutin melakukan pemeriksaan dan perawatan di bengkel terpercaya agar kendaraan selalu dalam kondisi optimal. Informasi dan edukasi mengenai penggunaan kotak persneleng manual yang tepat juga perlu terus disosialisasikan guna mendukung keselamatan berkendara dan keawetan mobil.
