Serat Optik Bawah Laut Ungkap Runtuhnya Gletser Greenland yang Mencemaskan

Tim ilmuwan dari Universitas Washington, bersama sejumlah lembaga mitra, berhasil mengungkap proses runtuhnya gletser di Greenland Selatan melalui teknologi serat optik. Dengan memasang kabel serat optik sepanjang 10 kilometer di dasar fjord Eqalorutsit Kangilliit Sermiat, penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai dinamika pencairan es yang memiliki dampak signifikan terhadap kenaikan permukaan laut.

Pemantauan dilakukan selama tiga minggu, dan hasilnya menunjukkan bahwa runtuhnya gletser tidak hanya menyebabkan gelombang besar di permukaan, seperti tsunami. Lebih mengejutkan lagi, proses ini juga menciptakan gelombang internal setinggi gedung pencakar langit di bawah permukaan air. Gelombang ini berperan penting dalam mengaduk lapisan air hangat dan dingin, yang secara langsung mempercepat pencairan es dari bawah, layaknya mengaduk minuman di dalam gelas, seperti yang diungkapkan oleh peneliti Dominik Gräff.

Dampak dari pencairan gletser ini sangat memprihatinkan. Penelitian menunjukkan bahwa peristiwa runtuhnya gletser besar dapat terjadi setiap beberapa jam. Jika proses pencairan dibiarkan terus menerus, diperkirakan dapat meningkatkan permukaan laut global hingga 7,5 meter, yang dapat menenggelamkan wilayah pesisir dan mengganggu sirkulasi laut. Fenomena ini menunjukkan urgensi untuk mengembangkan model prediksi yang lebih akurat terkait dampak perubahan iklim.

Keunggulan penggunaan serat optik dalam penelitian ini dibandingkan metode pemantauan tradisional terletak pada detail data yang dihasilkan. Alat ini memungkinkan pemahaman yang lebih baik mengenai pergerakan dan kondisi gletser, serta dapat berfungsi sebagai sistem peringatan dini untuk tsunami yang mungkin terjadi akibat runtuhnya gletser. Data yang dihasilkan oleh pemantauan ini sangat berharga untuk meningkatkan akurasi model prediksi dan mitigasi risiko.

Proyek ini membuktikan bahwa pemahaman tentang runtuhnya gletser yang sebelumnya hanya teoritis dapat kini diobservasi secara real-time. Brad Lipovsky, ahli geofisika yang juga terlibat dalam penelitian ini, menekankan bahwa pemahaman mendalam tentang proses ini sangat krusial untuk memprediksi dampak kenaikan permukaan laut terhadap masyarakat. Lipovsky menyatakan, “Kami mempunyai data nyata yang mendukung gagasan yang dulu hanya berupa ide.”

Inovasi dalam teknologi pemantauan ini menjadi langkah revolusioner dalam penelitian gletser. Dalam satu dekade terakhir, penggunaan serat optik dalam sains gletser semakin mudah diakses. Ilmuwan kini dapat memindahkan, menyambungkan, dan memasang kabel dalam jangka waktu yang panjang, memungkinkan pemantauan fjord sepanjang musim, badai, dan gelombang panas. Hal ini sangat penting untuk mencatat perubahan halus yang mendorong gletser mendekati titik kritis, sehingga tindakan pencegahan dapat diambil jauh sebelum krisis terjadi.

Dengan hasil penelitian ini, diharapkan dampak dari pencairan gletser di Greenland dapat lebih diantisipasi. Data dan analisis yang akurat akan membantu dalam perencanaan kebijakan mitigasi risiko dan adaptasi terhadap perubahan iklim yang sedang berlangsung. Serat optik telah membuka jalan bagi pemahaman yang lebih mendalam mengenai fenomena lingkungan yang kompleks ini, memberikan harapan untuk pengelolaan sumber daya alam yang lebih baik di masa mendatang.

Exit mobile version