Indonesia Kini Punya Asosiasi Antariksa, Ketahui Tugas Utamanya di Sini

Sejak didirikan pada 21 Januari 2025, Asosiasi Antariksa Indonesia (ARIKSA) telah hadir sebagai wadah bagi para pelaku, pakar, profesional, dan pemerhati di bidang antariksa untuk berkolaborasi serta mengembangkan industri antariksa dalam negeri. Kehadiran ARIKSA menegaskan posisi strategis Indonesia di kancah antariksa internasional, dengan visi untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain utama di arena global.

Pendirian ARIKSA dipimpin oleh Adi Rahman Adiwoso, yang juga menjabat sebagai CEO PT Pasifik Satelit Nusantara. Dalam sebuah diskusi panel di Jakarta, Adi memperkenalkan asosiasi ini dan menyampaikan pentingnya keberadaan ARIKSA dalam mendukung kemajuan industri antariksa nasional. “Rencana kerja jangka panjang ARIKSA adalah menciptakan ekosistem yang kondusif dalam menunjang industri keantariksaan,” ujarnya.

Dalam menjalankan tugasnya, ARIKSA memiliki berbagai rencana kerja jangka pendek. Salah satunya adalah memperkenalan asosiasi kepada publik dan para pemangku kepentingan, baik nasional maupun internasional. “Kami juga mendorong penyusunan dan pengesahan kebijakan keantariksaan untuk memberi dukungan lebih kuat terhadap ekosistem antariksa di Indonesia,” tambah Adi.

Tugas-tugas dan Struktur Organizasi ARIKSA

ARIKSA memiliki beberapa komite yang fokus pada pengembangan industri antariksa. Salah satunya adalah Komite Teknologi dan Industri, yang bertugas mendorong penguatan teknologi dan industri antariksa melalui riset dan kolaborasi. Komite ini bertekad untuk menciptakan ekosistem antariksa yang mandiri, sehingga Indonesia mampu membangun rantai antariksa dari hulu ke hilir.

Selain itu, terdapat Komite Regulasi yang berperan dalam mengadvokasi suara pelaku industri ke regulator. Komite ini bertugas menyusun kebijakan yang mendukung industri antariksa di tanah air. “Kami ingin memastikan bahwa suara industri dapat didengar dalam proses penyusunan kebijakan,” ungkap Adi.

Tak kalah penting, Komite Pengembangan SDM berfokus pada pengembangan sumber daya manusia yang unggul dan kompeten. Ini diperlukan untuk memperkuat ekosistem serta mendukung pertumbuhan industri keantariksaan nasional. “Program-program pelatihan dan peningkatan kapasitas SDM akan menjadi salah satu fokus utama kami,” jelasnya.

Susunan Kepengurusan ARIKSA

Susunan organisasi ARIKSA untuk periode 2025-2029 mencakup berbagai nama prominent dari dunia antariksa dan teknologi di Indonesia. Di antaranya adalah Rudiantara, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina, sedangkan anggota Dewan Pengawas mencakup Retno Marsudi, mantan Menteri Luar Negeri. Selain itu, pengusaha muda Aryo PS Djojohadikusumo dan David Fernando Audy adalah bagian dari dewan pengurus.

Rencana Kerja Jangka Pendek

Dalam waktu dekat, ARIKSA juga merencanakan sejumlah kegiatan untuk memperkenalkan keberadaan asosiasi ini secara luas. Beberapa rencana kerja jangka pendek mencakup:

  1. Perkenalan asosiasi kepada publik.
  2. Mendorong penyusunan dan pengesahan kebijakan keantariksaan.
  3. Mencanangkan program pemberdayaan SDM antariksa nasional.
  4. Mewujudkan kolaborasi peluncuran roket di Indonesia.
  5. Mendukung percepatan pendirian bandara antariksa dan kapabilitas manufaktur satelit.

Pendirian ARIKSA merupakan langkah penting bagi Indonesia untuk bersaing dalam industri antariksa global. Di tengah era digital dan kebutuhan teknologi tinggi, kolaborasi antara pemangku kepentingan dari berbagai sektor akan sangat menentukan keberhasilan misi ini.

Dengan adanya ARIKSA, diharapkan Indonesia akan semakin kukuh dalam mewujudkan semua impian dan potensi yang dimiliki di sektor antariksa. Rencana-rencana yang diusulkan diyakini akan memberikan dampak positif terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di tanah air.

Exit mobile version